Palangka Raya, kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (21/04/2025).
Rakor yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian ini menyoroti tren inflasi nasional yang terus bergerak naik.
Berdasarkan data dari BPS, inflasi Tahun ke Tahun (Maret 2025 terhadap Maret 2024) tercatat sebesar 1,03%, sementara Bulan ke Bulan (Februari–Maret 2025) mencapai 1,65%.
Komoditas pangan menjadi penyumbang utama inflasi, antara lain: Bawang merah naik 9,18%, Bawang putih naik 1,69%, Gula pasir naik 0,14%
Sementara Minyakita mengalami penurunan 0,36% dibanding bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparannya mengungkapkan, pada Minggu ke-3 April 2025, terdapat 23 provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), 14 provinsi yang mengalami penurunan IPH dan 1 provinsi stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
“Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 23 provinsi yang mengalami kenaikan IPH adalah bawang merah dan cabai merah,” ujarnya.
Sementara Mendagri Tito Karnavian meminta seluruh kepala daerah agar mengambil langkah nyata untuk menekan laju inflasi, seperti memperkuat pengawasan distribusi pangan, menjaga pasokan pasar, dan mendorong stabilisasi harga di tingkat konsumen.
“Target inflasi nasional kita itu 2,5% plus minus 1%. Artinya, masih aman di rentang 1,5% sampai 3,5%. Jadi angka 1,03% itu menyenangkan konsumen,” ungkap Tito.
Rakor ini juga diikuti berbagai pejabat kementerian terkait serta Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dari seluruh Indonesia. (daw)