Palangka Raya, kantamedia.com – Harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Kalimantan Tengah (Kalteng) bulan Juni 2023 kembali turun dari bulan sebelumnya. Penurunan juga kembali terjadi pada harga tandan buah segar (TBS) sawit.
Penurunan harga itu diketahui berdasarkan hasil rapat penetapan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun di Kalteng periode Juni 2023, di Aula Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Rabu (5/7/2023).
Harga CPO ditetapkan Rp10.232,39 per Kg + PPN, atau turun menjadi Rp9.966,40. Demikian pula halnya dengan harga inti sawit atau Palm Kernel (PK) yang sebelumnya sebesar Rp5.098,64 juga ikut turun menjadi Rp4.670,91 dengan indeks “K” sebesar 88,91%.
Berdasarkan pembahasan, maka ditetapkan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun di Kalteng untuk periode bulan Juni 2023 adalah sebagai berikut: untuk umur tanaman tiga tahun Rp1.574,55, umur empat tahun Rp1.721,40, umur lima tahun Rp1.860,05, dan umur enam tahun Rp1.914,18.
Sedangkan TBS umur tujuh tahun Rp1.951,48, umur delapan tahun Rp2.040,76, umur sembilan tahun Rp2.094,42, dan umur 10 – 20 tahun Rp2.153,21.
“Harga pembelian TBS Kelapa Sawit produksi pekebun untuk bulan Juni ini, sebagai pedoman penetapan harga TBS di tingkat pekebun Plasma/Mitra,” kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebuna Kalteng, Achmad Sugianor yang memimpin rapat.
Dijelaskan Sugianor, rapat penetapan harga TBS kelapa sawit semestinya diikuti 40 perusahaan yang menjadi penyuplai data. “Tetapi hanya 16 perusahaan saja yang menyampaikan datanya, masih banyak perusahaan yang tidak menyampaikan,” tukas dia.
Menyikapi banyaknya perusahaan yang tidak hadir dan menyuplai data ini, Plt Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng Rizky Djaya meminta agar Dinas Perkebunan lebih serius dan tegas kepada perusahaan perusahaan yang tidak mengirimkan data, serta tidak hadir pada rapat penetapan TBS setiap bulannya.
“Karena data yang dikirim oleh perusahaan adalah salah satu komponen utama untuk menentukan harga pembelian TBS yang wajar,” kata Rizky Djaya. (jnp)