Inilah Sosok Pemilik Shopee dan Kekayaannya

Kantamedia.com – Saat ini rasanya hampir semua orang yang ada di Indonesia sudah mengetahui aplikasi belanja online Shopee. Sekarang ini, marketplace Shopee sudah dikenal sebagai salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara. Keberhasilan Shopee menjadi marketplace terbaik pastinya tidak lepas dari campur tangan para pendirinya.

Tapi, pernahkah terbesit di benak kamu tentang siapa sosok yang berperan penting menjadi pendiri Shopee?

Di bawah naungan Sea Limited, Shopee terus berkembang pesat dan berhasil menguasai pasar Asia Tenggara.

Awalnya, Shopee adalah sebuah platform yang mengusung konsep sebagai pasar C2C atau pelanggan untuk pelanggan. Namun, kemudian Shopee beralih ke model hybrid C2C atau pelanggan untuk pelanggan dan B2C atau bisnis untuk pelanggan. Hal tersebut berjalan semenjak diluncurkannya Shopee Mall yang termasuk ke dalam platform toko online milik Shopee untuk mendistribusikan produk dari brand ternama.

Baca juga:  Acerpure Hadirkan Inovasi Rangkaian Produk Home Appliances, Dukung Gaya Hidup Berkualitas

Pertama kali Shopee diluncurkan adalah pada tahun 2005 tepatnya di Singapura. Sejak saat itu, Shopee mulai memperluas jangkauannya ke Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Taiwan. Shopee sendiri berdiri di bawah naungan SEA Group atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Garena. Dimana perusahaan tersebut didirikan oleh Forrest Li pada tahun 2009.

Kini, Shopee telah bermitra dengan lebih dari 70 penyedia layanan kurir yang ada di seluruh pasarnya. Hal tersebut bertujuan untuk menyediakan logistik untuk para penggunanya. Selain itu, Shopee juga berkolaborasi dengan berbagai logistik lokal dan juga penyedia jasa transportasi daring.

Di dalam sejarahnya berdirinya Shopee, terdapat dua orang yang dianggap sebagai pendiri Shopee, yaitu Chris Feng dan Forrest Li.

Profil Pendiri Shopee Forrest Li

Aplikasi belanja online Shopee didirikan oleh Forrest Li (nama asli Li Xiaodong), yang juga merupakan founder sekaligus CEO Sea Group.

Baca juga:  ESG Sebagai Kunci Transformasi Bisnis Unggul di Era Digital – Data, Inovasi, dan Strategi Transformasional yang Mendorong Keberlanjutan

Forrest Li sendiri merupakan pria kelahiran Tianjin, China, pada tahun 1977. Namun, ia mulai menetap dan pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura pada tahun 2005 (usia 28 tahun). Dia pernah tercatat menjadi mahasiswa di jurusan Teknik, Shanghai University. Kemudian, ia juga melanjutkan pendidikan magister di Jurusan Administrasi Bisnis, Stanford University.

Dari informasi yang beredar, nama “Forrest” didapatkan ketika Li berkuliah di Stanford University. Pasalnya, dosen Li kesulitan untuk melafalkan nama asli Li Xiaodong. Akhirnya, Li berinisiatif untuk mengambil nama “Forrest” setelah menonton salah satu film yang dibintangi oleh Tom Hanks, Forrest Gump.

Selama berkuliah, Li dikenal sering bermain game di warnet. Kecintaannya terhadap game inilah yang melandasi Forrest Li dalam mendirikan Garena pada 2009.

Baca juga:  Data Terbaru, Inilah 10 Orang Terkaya di Indonesia

Garena merupakan perusahaan pengembang (developer) game yang telah menghasilkan banyak game populer, seperti Garena Free Fire 2017 dan Call of Duty Mobile 2019. Dalam mendirikan Garena, Forrest Li mendapatkan investasi dan bimbingan dari salah satu pengembang game terbesar di China, yaitu Tencent.

Berkat kepiawaiannya mengembangkan bisnis, Garena Free Fire berkembang pesat dalam waktu relatif singkat, diunduh lebih dari 500 juta kali dan memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif harian.

Puncaknya, gim tersebut dimainkan oleh 100 juga pengguna harian pada kuartal II 2020, yakni saat puncak pandemi Covid-19. Hal tersebut membuat Garena Free Fire masuk dalam game yang paling banyak diunduh sepanjang masa. Kemudian, Garena beralih nama menjadi Sea Ltd (Southeast Asia).

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi