Pemerintah Berencana Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, Ketua MPR: yang Diperlukan Harga Pangan Murah

Kantamedia.com – Kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai bagi-bagi rice cooker gratis menuai pro dan kontra. Kali ini, kritikan datang dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Dia memandang kebijakan bagi-bagi rice cooker gratis ini tidak urgent.

Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, mengkaji kembali Peraturan Menteri/Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga, utamanya terkait pemberian rice cooker gratis tersebut.

“Dikarenakan pengalokasian anggaran untuk pembagian rice cooker gratis di tahun ini cukup besar yakni Rp 347,5 miliar,” tegas Bamsoet, Senin (16/10/2023) dilansir liputan6.

Ketua MPR ini juga mengharapkan adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai maksud dan tujuan dari pemberian rice cooker gratis tersebut.

Baca juga:  Dewan Kalteng Minta Tiap Kepala Daerah Punya Komitmen Untuk Menekan Inflasi

Sosialisasi ini termasuk skema dari target penerima, kualitas rice cooker, hingga daya listrik rice cooker agar tidak memberatkan listrik masyarakat.

Bamsoet berpesan agar setiak kebijakan yang dibuat pemerintah lebih memperhatikan akar persoalan. Hal ini agar kebijakan atau rencana yang dicanangkan tepat sasaran, dan benar-benar mampu menjawab pertanyaan atau persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.

“Pemerintah harus bisa memetakan kebutuhan masyarakat terkait pangan, dikarenakan saat ini masyarakat lebih membutuhkan harga pangan murah dibanding bantuan rice cooker, mengingat harga sejumlah bahan pangan, termasuk beras, saat ini sedang melonjak tinggi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pemerintah berencana untuk membagikan alat penanak nasi atau rice cooker secara gratis. Pada tahun ini, rencananya akan rice cooker disebar sebanyak 500 ribu unit ke masyarakat.

Baca juga:  Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Panarung: Langkah Strategis untuk Kesejahteraan Warga

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembagian alat pemasak nasi listrik atau rice cooker gratis bakal dilakukan secara bertahap untuk setiap paket. Penyaluran rice cooker gratis ini akan dipilah berdasarkan paket yang telah disiapkan. Sehingga, untuk tahap pertama pun akan diselesaikan pada tahun ini.

Arifin Tasrif menjelaskan, kriteria rice cooker yang dibagikan adalah produk dalam negeri yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi. Salah satu merek yang disebutnya adalah Maspion.

“Pokoknya dalam negeri, TKDN. Semaksimal mungkin, kan yang tukang bikin itu kan, coba liat mesin-mesin kompor itu kan, Maspion, pokonya nasional kita ini,” ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Baca juga:  Pasar Kripto Bergejolak: Harga Bitcoin Naik Drastis Kembali ke Rp1,5 Miliar

Dia mengatakan, upaya bagi-bagi rice cooker gratis agar masyarakat yang menggunakan LPG untuk menanak nasi bisa beralih. Tujuan besarnya adalah mengurangi impor LPG.

Menurut Arifin, langkah ini bukan suatu hal yang mubazir. Data yang dikantonginya menyebut ada sekitar 60 juta rumah tangga yang masih menggunakan LPG.

“Engga (mubazir) dong, karena kalau engga dicoba gimana, kalau engga di pakai kita mau impor LPG terus? Ada yang suka impor LPG memang,” jelasnya.

“Paling utama adalah defisit impor LPG,” sambung Arifin Tasrif. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi