Kantamedia.com – Februari 2024 seiring dengan sentimen Pemilu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas, fluktuasi rupiah, dan perkembangan kebijakan Federal Reserve.
IHSG pada perdagangan akhir Januari 2024, Rabu (31/1/2024) terpantau menguat 0,22% atau 15,72 poin ke 7.207,94. Namun, IHSG cenderung menurun pada Januari 2024 sehingga fenomena January Effect tidak terjadi. Pada akhir 2023, IHSG berada di posisi 7.272,79 sehingga pada Januari 2024 turun 0,89%.
IHSG mencapai all time high (ATH) atau level tertinggi sepanjang sejarah 7.323,58 pada perdagangan perdana 2024, Selasa (2/1/2024). Rekor IHSG awal 2024 melampaui rekor sebelumnya, dengan posisi penutupan IHSG tertinggi sepanjang masa terjadi pada 13 September 2022 di level 7.318,01.
Tak hanya itu, kapitalisasi pasar BEI juga menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan mencapai Rp11.768 triliun dari rekor sebelumnya sebesar Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023.
Laporan CSA Index menunjukkan untuk periode Februari 2024 adalah 59,7 yang mengindikasikan penurunan tingkat optimisme dibandingkan bulan Januari yang mencapai angka 83,7.
Penurunan ini mengindikasikan pelaku pasar kurang bergairah dalam menghadapi perdagangan di bulan Februari ini.
“Adanya pemilu yang diadakan di bulan ini serta pelemahan nilai tukar rupiah menjadi alasan yang cukup banyak dikemukakan pelaku pasar,” papar Tim CSA.
Meski turun, tetapi dengan angka diatas 50 menunjukkan bahwa lebih banyak pelaku pasar yang memprediksi IHSG akan bullish di bulan Februari.
Konsensus untuk penutupan IHSG pada bulan Februari 2024 adalah sebesar 7.258 mengindikasikan kenaikan tipis dari penutupan pada bulan Januari 2024 di angka 7.207. (Mhu)Â