Kantamedia.com – Dengan perkembangan jaman yang serba canggih ini, masyarakat semakin dipermudah dalam melakukan aktivitasnya, salah satu contohnya saja dalam hal keuangan, belanja, pembayaran ataupun lainnya.
Seperti halnya Aplikasi mobile banking, yang memudahkan konsumen untuk mengakses layanan perbankan. Namun, ternyata aplikasi tersebut menjadi sasaran modus penipuan online.
Sepanjang tahun lalu serangan trojan mobile banking yang menuju pengguna HP Android mencapai 32 persen.
Dilansir dari CNBC, Laporan Kaspersky menyebutkan serangan terbanyak menggunakan Bian.H mencapai 22 persen dari total serangan. Tiga negara yang jadi sasaran adalah Afghanistan, Turkmenistan, dan Tajikistan.
Igor Golovin selaku pakar keamanan siber di Kaspersky mengatakan, uang selalu menjadi magnet bagi penjahat siber, dan sebagian besar serangan malware bermotif finansial.
Ia menilai, lonjakan malware seluler yang terjadi tahun lalu menyoroti tren kejahatan dunia maya yang mengkhawatirkan.
“Munculnya jenis malware baru yang makin canggih, para penyerang mengembangkan taktik mereka untuk menargetkan perangkat seluler lebih agresif,” ujar Igor, dikutip dari keterangan resminya, Senin (13/5/2024).
Menurut laporan perusahaan keamanan siber itu, phishing terkait keuangan juga terus terjadi. Paling tinggi dialami pengguna individu sebanyak 30,68 persen dan 27,32 persen dari total serangan pada pengguna korporat.
Selain itu upaya phishing dengan atas nama merek toko elektronik terkenal juga cukup banyak, mencapai 41,65 persen. Penipuan terkait aset kripto 16 persen dan aksi phishing dengan toko online atau e-shop mencatatkan hingga 41,65 persen.
Situs yang sering ditipu diantaranya adalah Amazon (34 persen), Apple (18,66 persen), dan Netflix (14,71 persen). Paypal jadi situs pembayaran yang sering jadi target aksi kejahatan ini, dengan mencapai 54,73 persen.
Dengan penipuan yang kian berkembang, Igor mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Diikuti juga dengan melakukan pembaruan langkah perlindungan serta keamanan.
Kaspersky juga memberikan langkah-langkah untuk menghindari jadi korban. Salah satunya pastikan hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi, seperti Play Store dan App Store. (*/Mhu)Â