“Salah satu langkah utama yang diambil adalah normalisasi saluran air untuk mencegah penyumbatan akibat sedimentasi dan sampah,” ungkapnya, kemarin.
Dijelaskan Zaini, perbaikan sistem drainase menjadi prioritas dalam program 100 hari kerja pemerintah daerah.
“Sebenarnya drainasenya sudah lengkap, hanya saja banyak terjadi pendangkalan oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan agar alirannya bisa lancar,” tambahnya.
Sejauh ini sambung Zaini,
pendangkalan saluran air menjadi penyebab utama lambatnya aliran, memperparah genangan di sejumlah wilayah.
Disisi lain, kondisi jalan berpasir serta tanah berlumpur turut mempercepat proses sedimentasi. Saat hujan turun, material tersebut terbawa ke drainase, menyebabkan sumbatan yang memicu banjir. Selain faktor alam, sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan juga memperburuk kondisi saluran air.
“Diharapkan masyarakat tidak membuang sampah ke drainase. Jika aliran air tersumbat sampah, maka banjir akan semakin sulit diatasi. Pemerintah kota juga akan terus mengadakan kegiatan pembersihan rutin untuk memastikan drainase tetap berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Lebih dari itu imbuh Zaini, Pemko Palangka Raya berharap langkah perbaikan ini dapat mengurangi potensi banjir di permukiman warga. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi hal yang utama. (Fay/*)