Kantamedia.com, Palangka Raya – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bumi Tambun Bungai bertambah turun dari sebelumnya harga TBS berada di angka Rp2.400an, kini menjadi Rp2.200an. Penurunan ini telah terjadi selama dua periode terakhir. Pada periode 1-30 April, harga TBS Kalteng anjlok sebesar Rp227,59 per Kg. Dengan demikian, referensi harga beli TBS pekebun mitra di Kalteng periode April berada diangka Rp2.478,85 per Kg. Sementara pada periode Mei ini, harganya Rp2.213,70 per Kg.
Hal ini diketahui saat Pemprov Kalteng melalui Dinas Perkebunan Kalteng menggelar agenda rutin Rapat Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun di Kalteng, di Aula Dinas Perkebunan Kalteng, Selasa (6/6/2023).
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kalteng Achmad Sugianor saat memimpin rapat menjelaskan, yang menjadi dasar dalam pelaksanaan perhitungan harga TBS ini adalah Permentan Nomor 01 Tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun, dan Peraturan Gubernur Kalteng Nomor 65 Tahun 2020.
Sesuai Peraturan Menteri dan Peraturan Gubernur tersebut, beberapa instansi terutama dari Dinas Perkebunan Kalteng dan dinas yang membidangi perkebunan kabupaten/kota, serta perusahaan perkebunan yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS), dan mengolah kelapa sawit dan telah melakukan kemitraan dengan petani pekebun, memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan atau data sebagai bahan untuk melakukan perhitungan harga TBS.
Pihaknya berharap, data-data tersebut dapat disampaikan secara konsisten, tiga hari sebelum pelaksanaan perhitungan TBS.
“Hal ini sangat diperlukan, supaya tim Pokja perhitungan harga bisa mempersiapkan data-data secara maksimal, sehingga tujuan dari pelaksanaan penetapan TBS ini yaitu untuk mendapatkan harga yang wajar bagi petani pekebun kelapa sawit yang telah bermitra dengan kebun kelapa sawit, dan dapat diimplementasikan secara mutlak di lapangan,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menyebut, harga yang telah ditetapkan ini harus menjadi patokan pembayaran TBS oleh perusahaan kepada petani pekebun. “Kami dari Dinas Perkebunan berkewajiban untuk memantau harga di lapangan, apakah sudah sesuai dengan yang ditetapkan atau tidak,” lanjut Sugianor.
Terpantau bahwa harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Kalteng pada bulan Mei 2023 kembali turun, yang sebelumnya Rp11.406,42 (per Kg + PPN) menjadi Rp10.232,39. Demikian pula halnya dengan harga inti sawit atau Palm Kernel (PK) yang sebelumnya sebesar Rp5.815,39 ikut turun menjadi Rp5.098,64 dengan indeks “K” sebesar 88,46 persen.
Berdasarkan hasil pembahasan pada rapat penetapan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun di Kalteng, maka untuk periode bulan Mei 2023 telah ditetapkan harga sebagai berikut: untuk umur tanaman tiga tahun Rp1.618,75, umur empat tahun Rp1.769,44, umur lima tahun Rp1.911,55, dan umur enam tahun Rp1.967,60. Selanjutnya, umur tujuh tahun Rp2.006,05, umur delapan tahun Rp2.097,46, umur sembilan tahun Rp2.152,65, dan umur 10 – 20 tahun Rp2.213,70.
Sebelumnya, harga beli TBS Kalteng periode 1-30 April 2023 yakni, umur tanaman tiga tahun Rp1.812,65, umur empat tahun Rp1.981,24, umur lima tahun Rp2.140,82, dan umur enam tahun Rp2.203,13. Selanjutnya, umur tujuh tahun Rp2.246,23, umur delapan tahun Rp2.348,42, umur sembilan tahun Rp2.410,24, dan umur 10 – 20 tahun Rp2.478,85. (mmckalteng/ami)