Kantamedia.com – Pihak Universitas Muhammadiyah (UM) Palangka Raya buka suara terkait viralnya database universitas yang diduga bocor dan diperjualbelikan di forum penjualan database website. Menjawab hal itu, pihak rektorat kampus mengatakan bahwa peretasan terjadi di tahun 2021 lalu.
“Web yang terkena hack itu sudah di tahun 2021 lalu, bukan yang sekarang,” kata Wakil Rektor UM Palangka Raya Dr Chandra Anugrah Putra MIKom kepada Kantamedia.com via pesan WhatsApp, Selasa (7/3/2023).
Menurut dia, kejadian di tahun 2021 itu lantaran sistem keamanannya yang memang kurang maksimal. Dan hal itu sudah diperbaiki dan dioptimalkan oleh tim IT UM Palangka Raya agar tidak mudah diretas oleh pihak lain.
BACA JUGA:https://www.kantamedia.com/peristiwa/viral-database-um-palangka-raya-diperjualbelikan-di-forum/
Kondisi itu, lanjut dia, menjadi evaluasi pihaknya agar lebih meningkatkan keamanan pada sistem. “Terkait hack 2021 tersebut bukan karena SSL gratis, SSL itu hubungannya penyadapan pengguna. Kalau masalah sistem dan data pengguna oleh pengembangannya saat itu hanya bertujuan agar sistem berjalan saja dulu tanpa memperhatikan keamanan,” pungkas dia.
Sebelumnya, sempat viral kebocoran data UM Palangka Raya yang pertama kali diungkap oleh seorang warganet di akun Instagram @ahmadhadysurya. Dalam postingannya, akun @ahmadhadysurya yang mengaku berada di Kabupaten Sukamara, mengunggah slide empat buah foto dan satu video.
Ia menjelaskan, data memiliki fungsi yang sangat penting bagi kinerja dan kelancaran kerja suatu universitas manapun. Pemerintah membutuhkan penyusunan data yang baik agar dapat membantu para pimpinan/pengambil kebijakan dalam menyusun rencana kegiatan dan mengambil sebuah keputusan.
“Semoga ini cepat ditanggapi dan direspons cepat. Karena data mahasiswa dan mahasiswi disini bagian dari data penting sebuah universitas,” lanjutnya.
Hacker juga memberikan spoiler login ke Sistem Informasi Akademik mahasiswa. “Saya sudah sempat menghapus beberapa bagian sistem loginnya. Namun dikarenakan saya berada di Sukamara saya kalah kecepatan koneksi mungkin sebagian saja yang bisa terhapus.” (*)