Disease X, Ancaman Pandemi Baru yang Disebut 20 Kali Lebih Mematikan dari Covid-19

Kantamedia.com – Dunia masih belum sepenuhnya pulih dari dampak buruk COVID-19 dan kini pandemi lain kembali mengintai. Pandemi yang disebabkan oleh Disease X ini diyakini lebih berbahaya dan setidaknya dua puluh kali lebih mematikan dibandingkan virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Disease X dimasukkan untuk menunjukkan patogen yang tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius.

Wabah COVID-19, yang dimulai pada akhir tahun 2021, merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia dan benar-benar mengganggu dunia baik secara ekonomi maupun sosial. Dampak pandemi ini sangat luas, menyebabkan hilangnya lapangan kerja secara luas, resesi ekonomi, dan peningkatan angka kemiskinan. Bahkan negara-negara besar dan kuat pun kesulitan mengatasi krisis layanan kesehatan, dan sistem layanan kesehatan menjadi kewalahan, sehingga menyebabkan tertundanya perawatan dan pembedahan medis non-COVID.

Kini, Disease X yang menurut WHO 20 kali lebih berbahaya dari COVID-19, menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap kesehatan dan stabilitas global. Wabah penyakit ini merupakan sebuah kemungkinan dan dunia perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu jika ingin bertahan hidup.

Baca juga:  Ini 5 Bahaya Sering Mandi Malam

Berikut beberapa fakta penting tentang Disease X

Mantan ketua gugus tugas vaksin Inggris, Kate Bingham memperingatkan bahwa Disease X dapat menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan memiliki dampak yang lebih buruk dibandingkan COVID-19.

Penyakit ini dapat menyebabkan kematian sekitar 50 juta orang dan lebih banyak lagi secara global. Dampak buruknya bisa sama seperti flu Spanyol pada tahun 1918-1920.

Ia juga mengungkapkan bahwa para ilmuwan telah mengetahui 25 keluarga virus, yang masing-masing memiliki ribuan virus berbeda yang berpotensi menyebabkan pandemi besar. Selain itu, diperkirakan masih ada jutaan virus tak dikenal di luar sana, yang mampu berpindah dari satu spesies ke spesies lain dan membunuh jutaan orang.

“Kita akan mengalami lebih banyak wabah virus ini di tahun-tahun mendatang terutama karena tiga alasan – globalisasi, kelebihan populasi, dan perusakan habitat. Dunia saat ini lebih saling terhubung dibandingkan sebelumnya; populasinya meningkat dan orang-orang berjejalan di kota. Kita juga menebang hutan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim yang memfasilitasi pertumbuhan virus dan bagaimana virus dapat berpindah dari satu spesies ke spesies lainnya.”

Baca juga:  Telkomsel Luncurkan Komunitas Sehat Untuk Tingkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan

Dia memperingatkan bahwa untuk memerangi wabah virus yang dapat menyebabkan pandemi. “Kita perlu mengembangkan kumpulan prototipe vaksin yang berbeda untuk setiap keluarga virus yang mengancam yang kita ketahui. dan kita perlu mengembangkan vaksin dan metode pencegahan sebelum pandemi atau epidemi berikutnya menimbulkan malapetaka.”

Selain itu, ia menekankan pentingnya berinvestasi pada sistem pengawasan yang kuat untuk mendeteksi dan memantau potensi wabah virus sejak dini. Dengan memperkuat kerja sama global dan berbagi informasi, kita dapat secara efektif merespons ancaman-ancaman yang muncul dan mencegah pandemi di masa depan agar tidak menyebabkan kerusakan yang luas.

“Jika kita bisa pergi ke Bulan dan kembali lagi, kita juga bisa menciptakan sistem layanan kesehatan global yang kuat untuk mencegah kejadian seperti Flu Spanyol, Ebola, atau COVID-19 terulang kembali.”

Baca juga:  Ini Daftar Lengkap Menteri dan Kepala Lembaga di Kabinet Donald Trump

Mengutip Mint, istilah Disease X sendiri sebenarnya mengacu pada penyakit yang disebabkan oleh patogen yang tak diketahui pada manusia. Penyakit ini sangat dimungkinkan untuk kemudian menjadi pandemi selanjutnya.

Kemungkinan penyebab Disease X adalah agen baru–baik itu virus, bakteri, atau jamur–tanpa pengobatan yang diketahui.

WHO sendiri telah menggunakan istilah Disease X untuk penyakit-penyakit yang tak diketahui sejak tahun 2018. Satu tahun berikutnya, Covid-19 muncul sebagai pandemi baru.

Banyak ahli mengklaim bahwa Disease X berikutnya akan bersifat zoonosis, seperti Ebola. Sementara beberapa ahli mengatakan bahwa patogen tersebut bisa juga dibuat oleh manusia.

“Tidak berlebihan rasanya untuk mengatakan bahwa ada potensi kejadian Disease X di sekitar kita,” ujar Pranab Chatterjee, peneliti di Departemen Kesehatan Internasional, John Hopkins Bloomberg School of Public Health menjelaskan penyakit yang disebut lebih mematikan dari Covid ini. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi