Kantamedia.com – Seorang pria di Jepang dengan empat istri dan dua pacar mengklaim bahwa ia “mencintai wanita,” menikmati perannya sebagai suami rumah tangga. Ia juga mengaku berhubungan seks lebih dari 28 kali setiap minggu.
Ryuta Watanabe (36), yang tinggal di prefektur Hokkaido utara, tidak bekerja selama 10 tahun dan sepenuhnya bergantung pada gaji istri-istri dan pacarnya, seperti yang dikutip South China Morning Post. Istri-istrinya diakui sebagai pasangan dalam hubungan mirip pernikahan yang disahkan negara.
Watanabe sudah menjadi ayah dari 10 anak dan tinggal dengan dua anaknya serta tiga istri. Ia berperan sebagai suami rumah tangga, memasak, melakukan pekerjaan rumah, dan merawat anak-anak.
Biaya hidup bulanan, yang hampir mencapai 914.000 yen (sekitar 6.000 USD), dibagi antara istri-istri dan pacarnya.
Istri pertamanya berusia 27 tahun, sedangkan istri kedua dan ketiga masing-masing berusia 24 dan 22 tahun. Dia memiliki seorang anak berusia 2 tahun dan 1 tahun dari istri pertamanya, dan seorang bayi berusia 5 bulan dari istri keduanya.
Watanabe juga memiliki istri keempat yang berusia 24 tahun, tetapi mereka terpisah. Sementara ia bertemu dua pacar melalui platform media sosial.
Bermula dari depresi
Enam tahun lalu, Watanabe yang depresi dan hidup dari tunjangan sosial ditinggal pacarnya, yang mendorongnya untuk mulai berkencan dengan berbagai wanita melalui aplikasi kencan.
Dalam acara TV Jepang, Watanabe menyatakan, “Saya hanya mencintai wanita. Selama kita saling mencintai, tidak akan ada masalah.”
Gaya hidup tidak konvensional Watanabe menarik perhatian di dunia maya. Ia mengatakan bahwa setiap istri memiliki kamar sendiri, dan ia bergiliran tidur dengan istri yang berbeda setiap malam.
Ia mengklaim berhubungan seks lebih dari 28 kali seminggu, dan istri-istrinya tidak merasa cemburu, melainkan akur seperti teman.
Ingin memiliki 54 anak
Watanabe ingin memecahkan rekor jumlah anak terbanyak di Jepang, dengan target 54 anak. Sumber online menunjukkan bahwa Tokugawa Ienari, seorang shogun yang meninggal pada tahun 1841, memiliki sekitar 53 anak dengan 27 selir selama masa pemerintahannya di Era Edo.
Watanabe menambahkan, “Saya ingin memiliki 54 anak agar nama saya dikenang dalam sejarah. Saya masih mencari istri baru.”
Pernikahan yang tidak sah
Poligami ilegal di Jepang, yang berarti Watanabe tidak dapat menikahi beberapa wanita secara sah.
Gaya hidup keluarganya menarik perhatian di media sosial, dengan berbagai pendapat yang muncul. Beberapa orang mengkritik, sementara yang lain memberikan dukungan, menganggap mereka tampak sebagai keluarga bahagia. (*)
