Kantamedia.com, Palangka Raya – Produksi ikan Patin di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masuk peringkat lima terbesar di Indonesia. Karena itu, pemerintah daerah setempat optimistis Kalteng mampu melakukan ekspor patin.
“Berdasarkan validasi data statistik 2021, produksi budi daya ikan patin di Kalteng tahun 2021 adalah 33.567,14 ton/tahun. Hal inilah membuat Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mendorong pembudidaya patin di Kallteng agar melakukan ekspor,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Darliansjah saat menghadiri rapat koordinasi ekspor Ikan Patin di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Senin (5/12/2022).
Ia menjekasjan, berdasarkan tren yang berkembang, jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kalteng tahun 2021 mengalami kenaikan rata-rata 11% per tahun. Hal itu juga menyebabkan, produksi perikanan mengalami kenaikan rata-rata 7,86 % dan produksi budi daya komoditas Patin yaitu 33.567,14 ton per tahun yang sebarannya ada di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kapuas.
“Dalam RPJMD 2021-2026 Pemprov Kalteng juga berkomitmen melalui regulasi, anggaran dan program/kegiatan yang fokus untuk mewujudkan ikan sebagai bagian dari ketahanan pangan yang ke depannya nanti dapat mendukung kegiatan ekspor,” ujar Darliansjah.
Adanya regulasi daerah dalam melaksanakan strategi dan dukungan secara masif akan mendorong pembudidaya ikan patin terus meningkatkan mutu produk ekspor.
“Kita berharap Kalteng sebagai lumbung ketahanan pangan dapat menyediakan ikan yang aman dan menyehatkan, serta memiliki nilai ekspor. Dan kami optimistis pembudi daya di Kalteng mampu melakukan ekspor kebutuhan catering haji dan umrah di Arab Saudi tahun 2023,” pungkas Darliansjah. (jnp)