Ternyata, Perokok Terbanyak di Indonesia Adalah di Kalimantan Tengah

Kantamedia.com, Palangka Raya – Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, perokok di Indonesia mencapai 34,7 persen dari jumlah penduduk. dan populasi perokok terbanyak adalah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal tersebut terungkap pada pertemuan Penguatan Binaan Wilayah Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK), di Palangka Raya pada tanggal 4 hingga 7 Desember 2022 tadi.

“Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 mengungkapkan pula populasi perokok di Kalteng mencapai 43,2 persen. Tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia, dan yang paling rendah di Sulawesi Tengah 28,4 persen,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Anung Sugihantono, dilansir laman Kesmas Kemenkes.

Baca juga:  Buka Kebun Sawit di TNTP Kalteng, Warga Sambas Kalbar Ditangkap

Kondisi ini, menurutnya, sepertinya masih belum berubah. Hal itu terlihat ketika para peserta masing-masing dari Puskesmas Pahadut, Tangkahen, dan Puskesmas Kasongan II di Provinsi Kalimantan Tengah, menyebutkan bahwa dari pengalaman mereka dalam melaksanakan program PIS-PK di wilayah kerjanya, angka perokok masih tinggi.

Ia membeberkan, sekitar 52,3 persen perokok di Indonesia menghisap 1-10 batang/hari. 41 persen menghisap 11-20 batang/hari. 4,7 % menghisap 21-30 batang/hari. 2,1% yang sanggup menghabiskan 31 batang/hari.

Pertemuan yang dibuka oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Anung Sugihantono itu, dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Kesmas, dr Kuwat Sri Hudoyo MS, Direktur Gizi, Ir Dodi Iswadi, Direktur Kesehatan Keluarga, dr Eni Gusvita, Direktur Promkes dr Rizkyana, serta para peserta dari 14 Kabupaten dan 30 Puskesmas yang melaksanakan program PIS-PK di Provinsi Kalimantan Tengah.

Baca juga:  Waktu Olahraga Terbaik untuk Membakar Lemak

Sementara itu, berdasarkan hasil survei global penggunaan tembakau pada usia dewasa (Global Adult Tobacco Survey – GATS) yang dilaksanakan tahun 2011 dan diulang pada tahun 2021 dengan melibatkan sebanyak 9.156 responden. Hasil survei itu dirilis pada Mei 2022 lalu.

Dalam temuannya, selama kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada tahun 2021.

Baca juga:  Fairid Naparin Pastikan Kembali Maju di Pilwako Palangka Raya 2024

Hasil survei GATS juga menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat, dari 0.3% (2011) menjadi 3% (2021). Sementara itu, prevalensi perokok pasif juga tercatat naik menjadi 120 juta orang.

Persentase keterpaparan asap rokok di beberapa tempat tempat umum seperti di restoran, rumah tangga, gedung pemerintah, tempat kerja, transportasi umum, dan bahkan di fasilitas pelayanan kesehatan juga terlihat masih tinggi. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi