Kapuas, Kantamedia.com – Guna mendorong ketersediaan pasokan pangan di Kalimantan Tengah, seperti aneka cabai ,yang merupakan komoditas penting dalam pengendalian inflasi, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng bersama Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas melakukan panen perdana cabai rawit.
Kegiatan dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) tersebut dilakukan di lahan cabai rawit kelompok tani di Desa Bentuk Jaya, Dadahup, Kabupaten Kapuas, Jumat (7/4/2023).
“Untuk luas lahan cabai rawit percontohan yang dikembangkan Bank Indonesia saat ini seluas 1,25 hektar dan dilaksanakan oleh 15 anggota kelompok tani,” kata Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufik Saleh.
Taufik menjelaskan, dari 1,25 hektare lahan cabai rawit percontohan yang dikembangkan Bank Indonesia, penanamannya dilakukan secara bertahap oleh 15 anggota kelompok tani.
“Hal ini dimaksudkan agar pasokan terjaga sepanjang waktu dan harga tetap stabil, sehingga membantu pengendalian harga cabai rawit dan petani tidak mengalami kerugian akibat harga jatuh,” ujarnya.
Sesuai dengan kondisi cabai yang dipanen saat ini, diperkirakan sampai selesai masa panen nantinya, setiap 1 batang tanaman bisa menghasilkan sekitar 1 kg cabai rawit, sehingga dalam luasan 1 hektar dapat dihasilkan produksi 11 hingga 14 ton.
Pada kesempatan itu, Taufik Saleh juga mengharapkan agar berbagai bantuan yang telah diberikan kepada para petani, baik bantuan teknis, saprodi, sarpras dan sebagainya, agar diiringi semagat bertanam yang tangguh.
“Setiap anggota kelompok tani perlu melakukan perawatan tanaman secara intensif, menjaga sanitasi lingkungan tanaman dari gulma dan genangan air, serta rutin melakukan penyemprotan pencegahan hama penyakit,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengakui, pengembangan klaster cabai di Kapuas tidak terlepas dari berbagai tantangan, antara lain kondisi cuaca yang cukup ekstrem dan menyebabkan lahan rawan terhadap banjir.
Untuk perluasan lahan cabai ke depan, diperlukan partisipasi berbagai pihak terkait, antara lain dengan membuat bedengan yang cukup tinggi. Panen perdana ini diharapkan akan menularkan semangat untuk lebih giat dalam mengembangkan klister cabai dan holtikultura di wilayah Kalteng lainnya.
“Keberhasilan panen ini tidak terlepas dari dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas yang telah melakukan pembinaan kepada kelompok tani melalui BPP dan PPL, tentunya didukung keuletan para petani serta penerapan teknik budidaya yang baik. Dihapkan panen perdana ini menularkan gerakan tanam dan budidaya yang lebih masif, sehingga memberikan kontribusi dalam mengamankan pasokan pangan penting, menjaga stabilitas inflasi dan mendorong upaya mewujudkan ketahanan di Kalimantan Tengah,” ucap Taufik Saleh
Selain kegiatan panen cabai, Bank Indonesia telah pula memberikan berbagai bantuan bagi Klaster Pangan binaan pada Kelompok Tani Binaan Desa Bentuk Jaya Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas berupa benih cabai ORI 212, Pupuk Kandang, Pupuk, Mulsa Plastik, Decomposer, sprayer, serta kegiatan pelatihan dan pendampingan.
Perwakilan BI Kalteng mengembangkan Program Klaster Cabai di sejumlah Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Di Kabupaten Kapuas, klaster pangan dilaksanakan oleh Kelompok Tani yang tergabung dalam Koperasi Produsen Berkah Nusa Bakti Desa Bentuk Jaya.
Bank Indonesia memberikan pembinaan dan bantuan teknis dari sektor hulu (teknis budidaya) hingga hilir secara sinergis bertahap serta membangun sinergi dengan Pemkab Kapuas, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, serta stakeholders terkait lainnya. Program klaster cabai ini telah dilaksanakan sejak tahun 2017.
Dalam kegiatan Panen cabai ini selain di hadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Taufik Saleh, turut pula hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Kepala Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kec. Dadahup, dan petani mitra melakukan panen perdana cabai rawit di Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas.