Kisah Petani di Food Estate Kalteng Bangkit dari Trauma

Kantamedia.com, Kuala Kapuas – Rasa optimistis kini terpancar dari raut wajah Ismail, salah seorang petani di Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup Kabupaten Kapuas, Kalteng.

“Jujur saja saya sempat mengalami trauma karena beberapa kali kegagalan panen,” kata Ismail memulai ceritanya, Sabtu (10/12/2022).

Bahkan menurut Ismail, trauma itu tidak hanya ia alami dan rasakannya sendiri. Tetapi juga para petani di wilayah tersebut.

“Karena trauma itu, banyak kami di sini yang sempat vakum selama 5-6 tahun dan tidak ingin bertani lagi,” ujarnya.

Dan kini, lanjut Ismail, rasa optimistis kembali tumbuh pada petani di Desa Bentuk Jaya, setelah Pemerintah menjadikan desa mereka sebagai lokasi program strategis nasional ketahanan pangan, food estate.

Harapan Ismail dan kawan-kawannya sebagai petani, kini kembali tumbuh. “Ini pertama kalinya kami bertani lagi setelah sebelumnya sempat vakum, kami yakin akan panen. Kami sudah menanam padi Inpari 32 dan Inpara 42,” kata anggota Kelompok Tani Suka Jadi itu.

Dengan adanya kerja sama dengan Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Ismail pun mengaku optimistis mereka mampu bangkit dari trauma.

“Insya Allah dengan dukungan dan kekompakan para petani, kami optimis bisa panen,” ujarnya.

Baca juga:  138 Warga Langkai Mengungsi ke Posko Banjir

ismail petani food estate desa bentuk jaya dadahup kalteng

Ismail, petani Desa Bentuk Jaya A5 DadahupUjaran Ismail ini hanya salah satu dari sekian banyak petani di Desa Bentuk Jaya yang mulai merasakan dampak positif food estate.

Ungkapan optimistis juga disampaikan Mujiono. Dia mengakui dengan adanya program food estate di Kalteng ini peningkatan dari sisi infrastruktur benar-benar bisa dirasakan masyarakat sekitar.

“Pemerintah berhasil membedah isolasi yang daerahnya tertutup dan pertumbuhan ekonomi di jalan-jalan besar juga menjamur,” sebutnya.

Mujiono berharap Pemerintah bisa membantu dari segi pencucian sekunder, sebab peran utamanya ada pada kelancaran air.

“Selama ini banyak petani yang inisiatif sendiri menggunakan biaya pribadi untuk pencucian sekunder ini agar tanamannya berhasil,” kata anggota Kelompok Tani Panca Makmur Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

Trauma Ismail dan kawan-kawan mengelola lahan pertanian di wilayah setempat, mungkin cukup beralasan. Kondisi geografis, terutama sistem pengairan sebagai pendukung utama sektor pertanian, sangat mempengaruhi.

Penyuluh Pertanian di Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup, Kabupaten Kapuas Suyanto mengaku, kondisi di lapangan sempat terkendala masalah air, namun saat ini dengan adanya mobil pompa air yang disediakan oleh Kementerian PUPR, sangat membantu para petani dalam melakukan pertanaman.

Baca juga:  Dinas Tenaga Kerja Kalteng Gelar Pelatihan Anyaman Rotan dan Pengolahan Ikan di Kapuas

“Kami minta dukungan semaksimal mungkin dari Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat, karena di sini salah satu gerbangnya food estate Kalteng,” kata Suyanto.

Hal itu pun diakui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi lokasi food estate Desa Bentuk JayaA5 Dadahup, Kabupaten Kapuas pada Sabtu (26/11/2022) lalu.

Ia menyebut, lahan yang ada di Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup ini memiliki debit air yang naik turun dan dinamis. Namun dengan diperolehnya hasil yang cukup bagus dua tahun belakangan ini, ia berharap lahan ini tidak hanya digunakan untuk ditanam padi dan jagung saja, tetapi juga kelapa dan buah-buahan lainnya.

Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, Sunarti mengatakan bahwa food estate di Kalteng sudah berjalan tahun ketiga dan hampir memasuki tahun keempat, yang diawali di tahun 2020 dengan program intensifikasi di Kapuas sebanyak 20 ribu hektar dan Pulang Pisau 10 ribu hektar.

“Intensifikasi berhasil dengan cukup baik, terbukti dari peningkatan produksi padi kita dan juga indeks pertanaman,” kata Sunarti, saat mengunjungi Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup, Sabtu (10/12/2022).

Baca juga:  Sekda dan Mantan Kadinkes Kapuas Menjadi Saksi di Sidang Ben Brahim dan Ary Egahni

Kisah Petani di Food Estate Kalteng Bangkit dari Trauma

Sunarti mengungkapkan, pada tahun 2021 ada penambahan intensifikasi 14.135 hektare, dimana di Kapuas seluas 13 ribu hektar dan di Pulang Pisau seluas 1.135 hektar.

“Food estate yang ada di A5 Dadahup ini menjadi PR kita yang utama, meskipun lahan kita sudah terbuka, tetapi tidak serta merta bisa langsung kita budidaya tanaman padinya karena lahan di sini sudah tidak pernah diolah kurang lebih 15 tahun dan tingkat keasaman lahannya cukup tinggi,” jelasnya.

Sunarti menyebut target pertanaman di Dadahup tahun 2022 ini adalah 190 hektare, dimana di A5 seluas 90 hektare dan di A1 seluas 100 hektare.

“Dengan kunjungan Menteri Pertanian kemarin, ada tambahan target 1.000 hektare, namun dengan terbatasnya SDM petani kita, maka kita hanya menyanggupi tambahan untuk 400 hektare saja. Dengan hasil pertanaman ini diharapkan nanti akan menggugah pemilik-pemilik lahan agar mau terjun langsung menggarap lahannya dan ikut berpartisipasi dalam budidaya ini,” sebut Sunarti. (jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi