Kantamedia.com, KUALA KAPUAS – Melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) yang kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni dr. Erny Indrawati bersama Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom., mengulas tentang Penyakit Hepatitis, pada Hari Kamis, (03/08/2023).
dr Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan, edukasi kesehatan ini bertepatan dengan Peringatan Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli setiap tahunnya.
“Pada Tanggal 28 Juli lalu merupakan tanggal kelahiran Dr. Baruch Blumberg, seorang ilmuwan yang menemukan virus hepatitis B di tahun 1968. Dua tahun kemudian ia mengembangkan vaksin hepatitis B. Pada tahun 2023 merupakan peringatan yang ke 14, dengan tema yang diangkat antara lain, ‘Segerakan Tes dan Obati Tanpa Menunggu’,”ucapnya.
Dia mengatakan, tujuan peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit hepatitis. Karena virus ini telah memberi dampak pada lebih dari 354 juta orang di seluruh dunia.
“Hepatitis merupakan penyakit radang hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis. Penamaan penyakitnya berdasarkan nama virusnya, misalkan, penyakit hepatitis B, penyebabnya adalah virus hepatitis B. Sampai saat ini kita mengenal beberapa virus hepatitis, antara lain virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D, virus hepatitis E, virus hepatitis G, dan virus hepatitis TT,”jelasnya.
Dia menambahkan, WHO bertujuan untuk mengeliminasi penyakit hepatitis ini di tahun 2030. Dengan menyerukan kepada semua negara untuk dapat mencapai target antara lain Mengurangi infeksi baru hepatitis B dan C sebesar 90%, Mengurangi kematian terkait hepatitis akibat sirosis hati dan kanker sebesar 65%, Memastikan setidaknya 90% orang dengan hepatitis B dan C dapat terdiagnosa, serta 80% dari mereka yang terinfeksi mendapat pengobatan. (IBW)