Kesbangpol Kalteng Gelar Sosialisasi Pengintegrasian Kurikulum Pencegahan Ekstrimisme

Palangka Raya, kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalteng menggelar sosialisasi dan dialog pengintegrasian kurikulum pencegahan ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme dalam lingkup pendidikan formal dan non formal di Palangka Raya, Kamis (13/7/2023).

Kegiatan itu dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, mewakili Sekretaris Daerah Kalteng, Nuryakin.

“Terorisme sebagai ancaman global berbanding lurus dengan meningkatnya situasi yang mendukung munculnya ekstremisme berbasis kekerasan. Metode itu terbukti efektif dalam menyebarkan propaganda dan paham ekstremis untuk memengaruhi masyarakat agar bersimpati dan mendukung aksi teroris,” kata Yuas.

Baca juga:  Pemerintah Salurkan Sembako bagi Masyarakat Terdampak Banjir di DAS Barito

Dia menegaskan, pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme merupakan upaya sistematis, terencana, dan terpadu untuk mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan mengarah pada terorisme.

“Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pengendalian Ekstremisme (RAN PE) berfungsi sebagai acuan koordinasi antar kementerian, organisasi, dan pemerintah daerah untuk bersinergi bersama-sama meningkatkan daya tangkal, menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan, serta mencegah terorisme,” ucap Yuas.

Yuas menjabarkan, RAN PE terdiri dari tiga pilar yaitu pilar pencegahan yang meliputi kesiapsiagaan, kontra-radikalisasi dan deradikalisasi, pilar penegakan hukum, perlindungan saksi dan korban, dan penguatan kerangka hukum nasional serta pilar kemitraan kerja sama internasional.

Baca juga:  2023, Prevalensi Stunting di Kalteng Berhasil Turun Lampaui Rerata Nasional

“Untuk memerangi ekstremisme, diperlukan peran, koordinasi dan integrasi antara semua bagian pemerintah, baik pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, serta seluruh elemen , termasuk dunia pendidikan. Mengintegrasikan program pencegahan ekstremisme ke dalam lingkungan pendidikan merupakan bagian integral dari RAN PE,” ujarnya.

Yuas Elko berharap sosialisasi dan dialog RAN PE ini dapat menyeragamkan pemahaman, sehingga penyusunan dan pelaporan Rencana Aksi Daerah (RAD) pencegahan dan penanggulangan ekstremisme se-Provinsi Kalteng dapat berjalan maksimal.

Sementara itu, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanggulangan Konflik Kesbangpol Kalimantan Tengah, Edy Yusuf mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan RAN PE berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme se Provinsi Kalteng dapat berjalan maksimal.

Baca juga:  BLT BBM Tahap II Diserahkan ke Masyarakat Wilayah Barat Kalteng

“Karena saat ini beterbangan teknologi yang membuka akses kepada konten-konten radikal dengan bebas, yang disebarkan melalui media sosial dan situs web, sehingga mudah diakses oleh siapa saja,” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, sosialisasi ini juga bertujuan untuk menjadikan lembaga pendidikan formal dan non formal sebagai benteng dalam pencegahan ekstremisme di kalangan generasi muda melalui pendidikan, yang merupakan kunci untuk menyediakan sumber daya manusia yang handal, yang dapat mengubah sikap dan menambah pengetahuan. (ndo/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi