Kantamedia.com, Pangkalan Bun – Demi meminimalkan kecelakaan saat melaut maupun mencari ikan, dan untuk meningkatkan pendapatan nelayan, BMKG Kelas I Tjilik Riwut memberi pemahaman prakiraan cuaca kepada nelayan di Kobar. Cara yang dilakukan BMKG yakni melalui Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) 2023 di Desa Sungai Tandang, Kecamatan Kumai, Kobar, Kalteng, Senin (12/6/2023).
Kepala BMKG Kelas I Tjilik Riwut Catur Winarti mengungkapkan, kegiatan rutin di berbagai wilayah pesisir ini menjadi wujud nyata dukungan pihaknya untuk membangunan sektor perikanan dan kelautan Indonesia.
Di SLCN ini, para nelayan diajarkan banyak hal mulai dari observasi, analisis, dan prakiraan kondisi cuaca, iklim hingga gelombang. Melalui SLCN, lanjut dia, BMKG berupaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim.
“Tujuannya, tidak hanya meminimalkan risiko kecelakaan laut, namun juga meningkatkan produktivitas hasil tangkapan ikan yang hilirnya adalah peningkatan kesejahteraan nelayan,” ujarnya.
Catur menyampaikan, cuaca ekstrem tidak jarang mengakibatkan kecelakaaan laut yang fatal. Maka dari itu, pihaknya berharap para nelayan bisa memanfaatkan secara maksimal informasi cuaca maritim yang senantiasa diperbaharui BMKG. “Agar nelayan selamat dalam melaut dan mendapatkan hasil yang melimpah,” katanya.
Sementara itu Kepala DLH Kobar Fitriyana juga meminta seluruh peserta menyampaikan hasil dari SLCN ini kepada nelayan-nelayan yang lain. Pasalnya, semuanya nelayan belum tentu punya kesempatan untuk hadir. “Sosialisasikan dan sebarluaskan kepada yang lain. InsyaAllah nanti di tahun-tahun yang akan datang, kita adakan lagi. Ini ilmu sangat berguna,” pungkasnya. (hlm/ami)