Akademisi Kalteng Soroti Pemerataan dan Efisiensi Program MBG

Palangka Raya, Kantamedia.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah mendapat apresiasi sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting di Indonesia. Akademisi menilai program ini berpotensi meningkatkan kesehatan anak-anak dengan pemenuhan gizi yang lebih baik.

Direktur Humas dan Pemberitaan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Dr. H. Junaidi, SH, M.I.Kom, menilai program ini memiliki tujuan yang baik. “Saya melihat ini sebagai salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi stunting. Anak-anak menjadi lebih sehat dan kebutuhan gizinya terpenuhi,” ujarnya kepada kantamedia.com, Senin (17/2/2025).

Namun, ia menekankan bahwa implementasi program ini masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pemerataan. Menurutnya, distribusi MBG di luar Kota Palangka Raya, seperti di kabupaten lain, masih belum terealisasi dengan baik.

Baca juga:  Dorong Bank Kalteng Tingkatkan Layanan Cepat dan Inklusif

Pemerataan dan Pengelolaan Anggaran Jadi Perhatian

Junaidi menilai bahwa pemerataan program harus menjadi prioritas pemerintah agar manfaat MBG dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan, termasuk di daerah terpencil. Selain itu, efisiensi anggaran juga menjadi perhatian utama.

“Jangan sampai program ini berdampak pada efisiensi terhadap hak-hak masyarakat lainnya. Pos keuangan harus dikelola dengan bijak, agar tidak mengorbankan kebutuhan lain,” jelasnya.

Ia menyarankan agar pemerintah mencari alternatif sumber anggaran sehingga program tetap berjalan tanpa membebani sektor lain.

Baca juga:  Hati-hati! Ada Penipuan Mengatasnamakan Pejabat Pemko Palangka Raya

Alternatif Solusi: Bantuan Tunai atau Bahan Makanan

Junaidi juga menyoroti kemungkinan penyalahgunaan anggaran jika program tidak diawasi dengan baik. Oleh karena itu, ia mengusulkan alternatif solusi berupa bantuan tunai atau bahan makanan yang bisa diolah langsung oleh keluarga penerima manfaat.

“Saya rasa pemberian uang atau bahan makanan bisa menjadi alternatif yang lebih transparan dan efisien. Ini juga bisa mengurangi potensi penyalahgunaan anggaran,” tambahnya.

Dampak Jangka Panjang terhadap SDM

Terkait dampak program MBG terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, Junaidi mengaku belum bisa memberikan bukti empiris mengenai efektivitasnya dalam jangka panjang.

Baca juga:  Pemko Komitmen Membangun Kepemimpinan Berintegritas

“Saya tidak bisa membuktikan secara empiris bahwa ini akan berdampak baik untuk SDM Indonesia, tapi saya percaya jika program ini tepat sasaran, hasilnya akan positif,” ujarnya.

Harapan untuk Pemerataan Program MBG

Junaidi berharap agar pemerintah dapat lebih serius dalam pemerataan program, khususnya di daerah pelosok dan terluar yang masih belum mendapatkan manfaat MBG.

Selain itu, sasaran penerima juga harus dipastikan tepat, yakni bagi masyarakat yang benar-benar kurang secara ekonomi dan gizi.

Jika dilakukan dengan strategi yang tepat, program MBG dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan dan kualitas generasi mendatang di Indonesia. (daw)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi