Kantamedia.com, Palangka Raya – Pemprov Kalteng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tahunan Tim Percepatan Stunting Kalteng, di Aula Bappedalitbang Kalteng, Senin (13/2/2023). Kegiatan secara daring diikuti seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng dan secara luring oleh seluruh TPPS kabupaten/kota se-Kalteng. Pada rakor ini, Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran mengampanyekan agar kehadiran pos pelayanan terpadu (posyandu) bisa direvitalisasi.
Menurut Ivo, posyandu yang mana layanan kesehatan dasar di tingat desa/kelurahan punya andil besar dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan dan risiko stunting sejak dini.
“Dengan datang ke posyandu, kita bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkelanjutan, agar deteksi dini stunting bisa diketahui dan dapat dilakukan intervensi secara cepat dan tepat,” ungkap dia saat menjadi salah satu nara sumber pada kegiatan itu.
Menurut dia, dengan keaktifan posyandu maka diharapkan dapat mencegah sejak dini terjadinya stunting di masyarakat.
Penurunan stunting yang masih cenderung kecil, tambah Ivo, harus menjadi cambuk untuk kita semua untuk dapat bekerja lebih keras lagi, kolaborasi dan integrasi berbagai program harus lebih ditingkatkan lagi oleh unsur pentahelix seperti pemerintah, akademisi, media dan organisasi kemasyarakatan.
Sebelumnya, saat membuka rakor, Ketua Pelaksana TPPS Kalteng H Nuryakin yang juga Sekda Kalteng membeberkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2022 prevalensi stunting Kalteng turun 0,5 persen. Yang mana tahun 2021 Kalteng berada pada angka prevalensi 27,4 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 26,9 persen.
Dari hasil SSGI tahun 2022, terjadi kecenderungan daerah yang tadinya prevalensi stuntingnya tinggi bisa menurun cukup signifikan, seperti Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito Timur. Namun, ada beberapa daerah mengalami peningkatan prevalensi stunting, antara lain Kabupaten Murung Raya, Barito Selatan, dan Seruyan.
“Untuk itu, kita perlu berkolaborasi dan bekerja sama untuk menggerakkan kabupaten/kota agar lebih cepat dalam penurunan angka stunting, sehingga target angka prevalensi stunting sebesar 15,38 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ungkapnya.
Disampaikan Nuryakin bahwa Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 188.44/77/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Kalteng Tahun 2021-2024. Yang mana di situ ditugaskan untuk mengoordinasikan, menyinergikan, dan melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan program-program percepatan penurunan stunting.
Pertemuan ini menghadirkan para nara sumber Ketua TP-PKK Kalteng selaku Wakil Ketua Pelaksana TPPS Kalteng Ivo Sugianto Sabran, Kepala Dinas Kesehatan selaku Sekretaris TPPS Kalteng Suyuti Syamsul, Kepala Bappedalitbang Kalteng Kaspinor serta Kepala Perwakilan BPKP Kalteng Bambang Ari Setiono. Hadir juga Kepala Dinas P3APPKB Kalteng Linae Victoria Aden dan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Dadi Ahmad Roswandi. (hmskmf/*)