Hindari Penipuan Umrah, Ini Tips Kanwil Kemenag Kalteng

Kantamedia.com, Palangka Raya – Animo masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menjalankan ibadah umrah pasca pandemi Covid-19 terus meningkat. Namun sayang, keinginan masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci itu terkadang harus berujung “pahit” atau penipuan.

Akibatnya, tak sedikit yang batal berangkat menunaikan ibadah umrah. Padahal para calon jemaah tersebut telah mengeluarkan uang dengan jumlah cukup besar.

Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, Noor Fahmi di sela kegiatan silaturahmi MUI Kalteng dengan ulama, penyuluh dan khatib di Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya, Kamis (15/12/2022) memberikan beberapa tips dan rambu kepada masyarakat yang berniat menunaikan ibadah umrah.

Baca juga:  Kemenag Mulai Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Ini Cara Mendaftarnya

Fahmi mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati jika ada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau travel umrah yang menawarkan paket umrah murah yang harganya di bawah harga referensi yang ditetapkan Kemenag.

“Untuk memproteksi penipuan tersebut, masyarakat harus memastikan informasi dan ingat Gerakan 5 Pasti Umrah,” kata Fahmi.

Gerakan 5 Pasti Umrah yang pertama, sebut Fahmi, adalah memastikan biro perjalanan ibadah umrah memiliki izin resmi. “Masyarakat bisa mengecek apakah travel tersebut memiliki izin atau tidak di Kanwil Kemenag Kalteng,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta memastikan jadwal keberangkatan dan penerbangan ke Tanah Suci.‎ “Jemaah harus tahu apa nama maskapai yang digunakan dan berapa kali transit. Juga pastikan tiket kepulangan ke Tanah Air,” imbuhnya.

Baca juga:  Hindari Jukir Nakal, Alman Sarankan Pakai Uang Pas ketika Bayar Parkir

Ketiga, pastikan harga dan paket yang ditawarkan biro perjalanan ibadah umrah. Masyarakat diimbau agar lebih selektif dan tidak mudah tergiur dengan penawaran harga murah yang tidak sesuai dengan ‎paket yang dijanjikan.

“Selain harga, jemaah juga harus diedukasi agar tidak hanya harga yang diketahui, tapi juga hak-haknya selama berada di Arab Saudi.‎ Seperti fasilitas konsumsi, logistik, dan transportasi selama di Tanah Suci,” terang mantan Kakanwil Kemenag Kalsel ini

Selanjutnya untuk mencegah terjadinya penipuan umrah, jemaah harus memastikan nama penginapan selama di Tanah Suci. “Tentu tidak hanya nama, tapi juga alamatnya. Karena sering terjadi janji-janji dari biro perjalanan hotel ini itu, tapi di sana (Arab Saudi) dioper-oper,” ujarnya

Baca juga:  Ribuan Masyarakat Serbu Bazar Ramadan Korem 102/Pjg

Terakhir, jemaah harus memastikan visa umrahnya. ‎Normalnya 2 hari sebelum berangkat jemaah sudah bisa mendapatkan visa. “Jangan sampai di hari H jemaah belum tahu apakah mendapat visa atau belum,” sambungnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus memastikan PPIU-PPIU yang beroperasi khususnya di wilayah Kalimantan Tengah ini mempunyai izin resmi yang dikeluarkan dari Kanwil Kemenag Kalteng.

“Bagi PPIU yang membuka cabang dari pusat, wajib mempunyai izin resmi dari Kanwil Kemenag Kalteng,” pungkas Noor Fahmi. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi