Kantamedia.com, Palangka Raya – Kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) nampaknya harus terus ditingkatkan oleh masyarakat Bumi Tambun Bungai. Bukan hanya karena beberapa hari terakhir cuaca ekstrem yang terjadi di Kalteng pada umumnya, dan Kota Palangka Raya khususnya, melainkan juga dari medio Januari-Mei 2023 ini ternyata sudah ada ratusan hotspot atau titik panas di Bumi Pancasila.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, puncak hotspot terbanyak itu yakni April tadi. “Januari sebanyak 187, Februari 107, Maret 41, April 220 dan Mei ini 14 titik hotspot,” katanya Ketika diwawancarai Kantamedia.com, di kantornya, Kamis (4/5/2023).
Ahmad Toyib melanjutkan, titik itu menandakan sudah terjadi karhutla di daerah di kabupaten/kota se-Kalteng. Dia membeberkan bahwa salah satu penyebab munculnya titik api itu karena pembukaan lahan oleh masyarakat.
Dia mengatakan bahwa dari Januari hingga kini sudah ada 80 kasus karhutla. “Langkah antisipasi telah kami lakukan, khususnya di Kota Palangka Raya ini dengan cara berkeliling menyusuri daerah-daerah yang berpotensi terjadinya karhutla, seperti daerah dekat Bandara (Bandara Tjilik Riwut, red),” ungkapnya.
Menurutnya, langkah antisipasi ini pasti tidak hanya membutuhkan tenaga, namun juga anggaran untuk menggunakan dan memelihara peralatan yang diperlukan apabila terjadi kasus karhutla. Saat ini, tambahnya, sudah ada wacana meningkatkan status Kalteng menjadi siaga karhutla. Namun, hal itu masih menunggu surat tugas dari pimpinan. (wsn/ami)