Kantamedia.com, Palangka Raya – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng Agus Siswadi mengatakan bahwa literasi digital itu sangat penting sekali untuk dipahami, dipelajari, dan diterapkan oleh generasi milenial di Bumi Tambun Bungai.
Menurut dia, literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten atau informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.
“Di era digital teknologi mengubah cara orang menerima Informasi. Dunia berubah, kita harus ikut berubah jika tidak ingin tertinggal,” kata pria berkacamata ini saat menjadi nara sumber pada Seminar Pelajar dan Mahasiswa kategori remaja-pemuda yang diprakarsai oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI), di Lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Palangka Raya, Jumat (24/2/2023).
Menurutnya, terkait digital ini ada dua istilah generasi yakni generasi imigran dan generasi digital. Generasi imigran memiliki karakter seperti media digital dianggap hanya menambah kerumitan kerja, media digital dianggap milik elit pemerintah, gagap atau tidak mau belajar mengoperasikan perangkat digital, media digital dianggap menimbulkan ancaman bagi diri sendiri dan media digital dianggap membahayakan generasi muda.
Sementara, generasi digital memiliki karakter seperti memudahkan hidup, dimiliki semua orang, keinginan untuk belajar, dipandang bermanfaat serta fasilitas untuk eksis.
“Generasi Milenial atau disebut generasi Y telah memasuki abad 21. Karenanya milenial dituntut memiliki kecakapan dan keterampilan yaitu 4C atau collaboration, critical thinking and problem solving serta creativity and innovation,” ungkap Agus.
Lebih lanjut disampaikan, tiga elemen penting dari literasi digital. Pertama, berhati-hatilah melindungi diri sendiri dan orang lain. Kedua, bersikaplah cerdas dengan mendidik diri sendiri dan orang lain. Dan terakhir, menjadi sosial seperti hormati dirimu dan orang lain.
Agus Siswadi menekankan bagaimana menyikapi media sosial secara bijak mulai dari selalu waspada dan jangan langsung percaya, menjaga etika, tidak perlu detail mencantumkan informasi dan jangan asal posting konten.
Pemantik pada seminar ini yaitu anggota DPD RI Prov. Kalteng Agustin Teras Narang. Pada kesempatan ini, Teras Narang mengatakan seminar kali ini mengangkat masalah yang sangat penting yakni Cakap Budaya Digital sebagai Penguatan Karakter Bangsa.
Teras berpesan berkenaan dengan masalah budaya digital, kalau tidak sekarang memahaminya, kapan lagi. Kalau bukan kita yang memahaminya, siapa lagi. (hmskmf/*)