Padamkan Karhutla, Petugas Berjibaku Gunakan Jalur Darat dan Udara

Kualitas Udara Palangka Raya Sangat Tidak Sehat

Palangka Raya, kantamedia.com – Petugas gabungan hingga kini masih terus berjibaku melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Karhutla ini merupakan rambatan dari daerah perbatasan kabupaten Pulang Pisau.

Upaya pemadaman lanjutan dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD Provinsi, BPBD Kota, Polsek Sabangau beserta Bhabinkamtibmas, Babinsa TNI, Manggala Agni, MPA Kameloh Baru, BPK Swadaya dan pihak terkait lainnya pada kawasan yang terbakar di daerah Jalan Mahir Mahar Trans Kalimantan km 23, Kelurahan Kameloh Baru, Kecamatan Sabangau, Kamis (28/9/2023).

“Karhutla pada wilayah Kelurahan Kameloh Baru telah diketahui telah terjadi selama 4 hari yakni mulai dari Tanggal 25 September lalu, yang diduga berasal dari rambatan api di wilayah perbatasan kabupaten,” ungkap Kapolsek Sabangau, Ipda Ali Mahfud.

Baca juga:  Sebelum Jadi Momok, Warga Kota Cantik Diajak Kelola Sampah

“Pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara, dengan peralatan jalur darat yakni 2 unit mobil damkar, 1 unit mobil tangki, 1 unit tosa, 4 unit mesin pompa air, 40 roll selang beserta 4 buah nozel spray, sedangkan untuk jalur udara menggunakan Heli Water Bombing,” papar Kapolsek.

Ipda Ali Mahfud menjelaskan, karhutla pada kawasan tersebut menjadi sukar untuk dipadamkan karena kondisi pada hutan dan lahan yang terbakar dipenuhi sumak semak belukar kering, pepohonan geronggang dan purun serta berjenis tanah gambut.

“Akibat kondisi permukaan tersebut, api penyebab karhutla pun menjadi sangat cepat merambat yang diperparah dengan kondisi berangin dan kekeringan akibat musim kemarau saat ini, ditambah lagi akses jalan yang sulit dan minimnya sumber air,” jelasnya.

Baca juga:  BPJS Ketenagakerjaan Dorong Kepesertaan Bagi Pekerja Informal

“Meskipun demikian kita tidak akan menyerah dan terus berjuang untuk memadamkan karhutla di wilayah Kelurahan Kameloh Baru maupun sekitarnya hingga tuntas, untuk itu dimohon doa dan dukungan dari seluruh pihak beserta masyarakat,” pungkasnya.

Kualitas Udara Palangka Raya Memburuk

Berdasarkan Pantuan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) per tanggal 28 September 2023 kondisi udara di Kota Palangka Raya berada pada posisi Merah, SANGAT TIDAK SEHAT, kondisi ini akibat dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi.

“Kejadian Karhutla makin meluas, hal ini mengakibatkan ISPU secara fluktuatif berubah-ubah, yakni di keadaan hijau dalam keadaan BAIK, Kuning dalam keadaan TIDAK SEHAT, dan posisi Merah, SANGAT TIDAK SEHAT,” beber Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib saat ditemui di lokasi pemadaman Karhutla Desa Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Kamis (28/9/2023).

Baca juga:  Prabowo Tetapkan 77 PSN, Beberapa Ada di Kalteng, Ini Daftar Lengkapnya

Toyib mengatakan asap akibat Karhutla ini makin pekat pada malam sampai pagi hari dan terasa perih di mata, bahkan sudah mulai mengganggu aktifitas masyarakat terutama transportasi darat dan udara. “Kabut asap di Kota Palangka Raya ini selain oleh akibat Karhutla dari dalam kota, juga berasal dari Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas yang dibawa oleh angin,” jelasnya.

“Saat ini skala prioritas pemadaman Karhutla di tiga wilayah, yakni di Desa Tumbang Nusa, Desa Tanjung Taruna, dan di dalam Kota Palangka Raya. Tim Satgas Darat dapat menggiatkan pemadaman dan pembasahan dengan segala sumber daya yang dimiliki,” imbuhnya. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi