Produktivitas Padi di Food Estate Kalteng Capai 5 Ton Per Ha

Kantamedia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan program food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) berjalan dengan baik. Bahkan produktivitas padi di lahan food estate telah ada yang mencapai 5 ton hektare.

“Alhamdulillah, sekarang ini rata-rata (produksi padi) sudah di atas 3 sampai 4 ton per ha. Bahkan laporan Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat ada yang di atas 5 ton,” kata Mentan SYL saat meninjau kawasan food estate Kalteng, Kamis (16/2/2023).

Menurut Mentan SYL, peningkatan produksi padi tersebut cukup memuaskan mengingat hampir semua lahan food estate di Kalteng merupakan garapan yang baru berjalan lima tahun.

“Food estate ini terus kami kerjakan dengan upaya yang sangat maksimal. Tentu kami berharap memang produktivitasnya tidak di bawah 3 ton,” ujarnya.

Baca juga:  Ini Langkah PLN Kembangkan Kelistrikan di Kalteng

Menurut SYL, capaian produktivitas padi di Kalteng tak lepas dari kolaborasi dan sinergitas semua pihak dalam menguatkan produksi.

Jika dilihat dari pengalaman, kata dia, perkembangan sektor pertanian di lahan baru bisa memakan waktu lima, tujuh, bahkan sampai 10 tahun. Namun di Kalteng, penanaman lima tahun sudah menghasilkan.

“Sekali lagi, menangani food estate di Kalimantan ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Di sini (penanaman padi di Kalteng) membutuhkan faktor kolaborasi, kerja sama, dan tim yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan. Termasuk perubahan cuaca,” imbuh SYL.

Sejauh ini, lanjut dia, luas lahan penanaman padi di food estate Kalteng sudah mencapai 62.000 ha yang terbagi di dua kabupaten, yaitu Pulang Pisau dan Kapuas.

Dari 62.000 ha itu, sebut SYL, sebanyak 47.000 ha di antaranya sudah bisa berjalan dengan baik. Artinya, petani hanya perlu meningkatkan produktivitas padi saja.

Baca juga:  BMKG Ingatkan Ancaman Gagal Panen

Lebih lanjut Mentan menambahkan, Presiden Joko Widodo menyebut food estate ini sebagai sentra untuk mendorong sebuah perencanaan-perencanaan ketahanan pangan Indonesia ke depannya.

“Tantangan kita ada di orang (SDM), cuaca, dan juga tantangan teknis lainnya. Kita berharap semua pihak akan bisa melihat kondisi food estate yang tidak langsung instan. Produktivitas food estate di Kalteng bukan hanya panen padi atau jagung, tetapi diharapkan ke depannya kita bisa mengembangkan peternakan yang ada seperti bebek, ayam, dan lain-lain,” pungkasnya.

Dampak Positif pada Ekonomi Masyarakat

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo menyampaikan terima kasih atas perhatian Kementan dalam menjaga dan mengembangkan lahan food estate di wilayahnya.

Baca juga:  Komisi IV DPR Sepakat Program Food Estate Kalteng Dilanjutkan

Dia mengaku, keberadaan food estate di Kalteng sejauh ini mampu memberi dampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar.

“Food estate ini bisa memberi dampak terhadap ekonomi masyarakat setempat maupun pembangunan nasional,” kata Edy.

Di tempat yang sama, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengaku optimis bahwa Kalteng akan menjadi sentra padi terbesar setelah Pulau Jawa.

“Pertama yang perlu diketahui adalah food estate ini terdiri dari blok A, B, C, dan D. Nah, di blok B dan C itu produktivitas padi sudah bagus atau berhasil karena dari dulu diolah. Hasil (produksinya) bisa 5 ton per ha karena kami olah dengan baik,” jelasnya saat mendampingi Mentan SYL meninjau perkembangan food estate di Kalteng.

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi