Kantamedia.com, Palangka Raya – Agustus merupakan kasus tertinggi kejadian Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota cantik Palangka Raya, akibat dari kemarau ini sekitar 137 kejadian karhutla dengan luasan lahan terbakar mencapai 108,63 hektare.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan, tingginya kasus karhutla terjadi di bulan Agustus tersebut memang disebabkan faktor kemarau yang cukup panjang sehingga hutan dan lahan mengalami kekeringan.
“Pada Agustus kemarin kasus Karhutla di Kota Cantik Palangka Raya terjadi hampir setiap hari, bahkan dalam satu hari saja bisa terjadi 3 – 4 kali kejadian Karhutla di lokasi yang berbeda,”ucapnya, Rabu, (06/07/2023).
Dia menyebut, selain Kemarau panjang penyebab karhutla juga karena ada oknum yang tidak bertanggungjawab dengan sengaja membakar lahan, untuk membuka lahannya, sehingga kebakaran menjadi meluas dan sulit dikendalikan.
“Selama Karhutla terjadi pihaknya kerap kali mengalami kendala dalam melakukan pemadaman api. Kendala-kendala tersebut disebabkan oleh jauhnya jangkauan lokasi serta sumber air di lokasi Karhutla mengalami kekeringan,”ungkap Emi.
Emi juga mengingatkan kepada masyarakat lebih memperhatikan lingkungan dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, karena dampak yang ditimbulkan oleh karhutla sangat besar bagi kehidupan. (Mhu*)