Kantamedia.com, Palangka Raya – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo optimistis inflasi di Bumi Tambun Bungai bisa dikendalikan. Apalagi, ia melihat kerja sama yang dilakukan selama ini sudah baik. Ia ingin kerja sama ini ditingkatkan, lantaran dengan kerja sama yang baik di lapangan antardaerah dan stakeholder terkait maka inflasi dapat dikendalikan.
Menurut wagub, pemerintah daerah di Kalteng dan juga instansi terkait harus mengantisipasi kenaikan harga barang di momentum-momentum tertentu. Untuk di bulan Januari ini, kenaikan harga barang lantaran adanya momentum Imlek. Wagub berpesan, agar di bulan Februari, Maret dan April, perlu ditingkatkan tindakan nyata di lapangan. Hal ini tak lain di bulan Maret-April bakal menghadapi momentum bulan puasa.
Kerja sama di lapangan itu, tambah dia, yakni fokus ke ketersediaan stok pangan, dan harga barang. Wagub juga menyebut bahwa ke depan pemprov akan bekerja sama dengan TNI, Polri, Satgas Pangan, dalam rangka untuk menjaga stabilitas harga.
“Kita harus tetap melaksanakan gerakan untuk pasar penyeimbang, pasar murah, operasi pasar, terutama menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri. Dengan kerja sama yang baik, InsyaAllah penanganan inflasi di Kalteng bisa terjaga,” pungkas wagub usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (24/1/2023). Rakor ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Saat itu, Mendagri menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah cukup baik di atas 5 persen di triwulan akhir tahun 2022. Tito juga menyebut, inflasi nasional masih relatif terkendali yaitu 5,51 persen di akhir tahun, yang mana sebelumnya inflasi pada bulan September 5,8 persen, bulan Oktober 5,7 persen, November 5,44 persen, dan Desember 5,5 persen. Tito menegaskan agar pemerintah daerah harus turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. (hmskmf/*)