Palangka Raya, kantamedia.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin menegaskan, saat ini tidak ada indikasi intoleransi, radikalisme dan terorisme di Bumi Tambun Bungai – julukan Kalteng.
“Tidak ada (indikasi intoleransi, radikalisme dan terorisme),” kata Nuryakin saat membuka Dialog Interaktif Kebangsaan dalam Rangka Pencegahan Ekstremisme, Radikalisme, dan Intoleransi yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalteng di Swiss Belhotel Danum Palangka Raya, Rabu (15/11/2023).
Menurut Nuryakin, Pemerintah terus mengupayakan penanggulangan terorisme yang ada di Indonesia dengan melakukan koordinasi kebijakan dan sinergi program antar kementerian dan lembaga. Hal itu juga dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dengan melakukan koordinasi dan sinergitas dengan banyak pihak.
Ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, menurut Sekretariat Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H. Nuryakin, dapat dimaknai sebagai keyakinan dan atau tindakan yang menggunakan cara-cara kekerasan atau ancaman kekerasan ekstrem dengan tujuan mendukung atau melakukan aksi terorisme.
“Pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme adalah upaya yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terpadu dalam rangka mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” kata Nuryakin.
Sekda mengungkapkan mahasiswa sebagai generasi muda harus diberi pemahaman terkait ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Mahasiswa, menurutnya, bisa menjadi orang yang memahami toleransi dan memahami bahwa radikalisme dan terorisme itu tidak boleh dan berbahaya. “Karena mahasiswa itu agen pembangunan,” tegas Sekda.
Kegiatan Dialog Interaktif Kebangsaan dalam Rangka Pencegahan Ekstremisme, Radikalisme, dan Intoleransi di Bumi Tambun Bungai Palangka Raya Tahun 2023 ini, tambah Sekda, diharapkan dapat menambahkan pengetahuan dan pemahaman para peserta terhadap bahaya aksi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya deteksi dini dan cegah dini gangguan Kamtibmas di lingkungan masyarakat terutama aksi ekstremisme, radikalisme, dan intoleransi. “Serta dapat berperan aktif dalam menjaga situasi kondisi lingkungan, terlebih lagi ketertiban dan keamanan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalteng Katma F. Dirun menambahkan kegiatan ini bertujuan membumikan Kalteng sebagai daerah yang harmonis, toleran, nyaman, dan damai.
“Membuat rencana aksi daerah dalam upaya penanggulangan ekstremisme,” ujarnya. (*/jnp)