Kantamedia.com, Kuala Pembuang – Bupati Seruyan Yulhaidir membuka dan memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Adat Dayak (DAD), Damang, Kepala Adat, Mantir LED Adat, Sosialisasi Draft PERBUP Stunting serta Penamaan RSUD Kuala Pembuang dan Launching Gawi Bapakat, di Lapangan Tenis Indoor, Kuala Pembuang, Kamis (1/12/2022).
Sebelum acara rakor dan sosialisasi, Bupati Seruyan terlebih dahulu memimpin jalannya voting dalam pemilihan nama untuk RSUD Kuala Pembuang. Dari hasil voting, terpilih dr Solihin sebagai nama RSUD yang ada di Kuala Pembuang.
Rakor ini bertujuan untuk meningkatkan dan menambah wawasan ruang lingkup kelembagaan adat kebiasaan-kebiasaan dan hukum adat di Kabupaten Seruyan pada khususnya. Sedangkan sosialisasi draf Perbup stunting bertujuan untuk menambah wawasan tentang pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Seruyan.
Sosialisasi Gawi Bapakat sendiri untuk menambah wawasan tentang program Gawi Bapakat yaitu program pemberdayaan masyarakat desa berkelanjutan Gawi Bapakat yang dalam bahasa lokal berarti bekerja bersama-sama.
Program Gawi Bapakat yang mengajak semua masyarakat bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama yakni masyarakat Sejahtera serta alam dan lingkungan hidup tetap terjaga.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling menghargai, saling menghormati supaya tercipta keharmonisan, menatap Kabupaten Seruyan yang makin bermartabat dan maju ke depannya,” ungkapnya.
Bupati juga mengharapkan agar visi misi bapak presiden tentang pengentasan dan penurunan stunting ke depannya bisa teratasi. Hal ini, sesuai dengan peraturan presiden yang diimplementasikan dalam aksi.
Sementara itu tentang sosialisasi draf peraturan bupati tentang kewenangan desa /kelurahan tentang percepatan dan penurunan stunting, bupati mengajak seluruh komponen kelembagaan adat di Kabupaten Seruyan, mulai dari DAD, damang dan mantir adat untuk terus menjalin persatuan dan kekompakan dalam membangun Kabupaten Seruyan.
“Termasuk di antaranya tetap waspada pandemi Covid-19, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan perekonomian dan menyukseskan program strategis nasional food estate dengan mempertimbangkan budaya kebiasaan-kebiasan hukum adat dan kearifan,” tukas politikus PDI Perjuangan ini. (hmskmf/*)