Palangka Raya, kantamedia.com – Berdasarkan data BPS Kalteng dua kota acuan yakni Palangka Raya dan Sampit pada bulan Oktober 2023 masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,63 persen dan 0,48 persen. Sehingga berdasarkan 2 kota acuan itu Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,57 persen.
Untuk itu, Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering berharap tiap kepala daerah baik Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Kalteng supaya dapat meningkatkan komitmen untuk menekan inflasi.
“Saat ini kepala daerah khususnya kabupaten dan kota diisi oleh Pj, jadi mereka ini harus bisa lebih bekerja maksimal dan meningkatkan komitmen menekan inflasi di daerah masing-masing,” katanya, Kamis (2/11/2023).
“Apalagi seperti Kota Palangka Raya menempati posisi tertinggi inflasi di antara 12 kota acuan se-Kalimantan, ini tentu harus menjadi perhatian untuk menekannya agar inflasi persentasenya bisa turun semaksimal mungkin,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Palangka Raya menjadi pekerjaan berat bagi Pj Wali Kota untuk menekan persentase inflasi tersebut, sebab terkait menekan angka inflasi ini menjadi penilaian utama suksesnya Pj dalam melaksanakan tugas.
“Terlepas dari berbagai faktor penyebab inflasi ini, menjadi pekerjaan berat bagi Pj Wali Kota Palangka Raya untuk menekannya, sebab merupakan penilaian utama. Sudah ada beberapa Pj yang diganti Mendagri karena tidak mampu menekan inflasi,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pentingnya menekan Inflasi di daerah agar harga bahan pangan bisa terjangkau dan bisa meningkatkan daya beli masyarakat. (Mhu*)