Palangka Raya, Kantamedia.com – Kondisi Jalan Lingkar Selatan Sampit yang mengalami kerusakan parah kembali menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah. Jalan yang menjadi akses utama penghubung sejumlah kawasan vital di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) itu dinilai belum mendapat penanganan serius dari Pemerintah Provinsi Kalteng.
Sorotan tersebut disampaikan oleh perwakilan Daerah Pemilihan (Dapil) II dalam Rapat Paripurna ke-9 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025 di Gedung DPRD Kalteng, Rabu (9/4). Dalam rapat yang dihadiri Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, juru bicara Dapil II, Sutik, menyoroti minimnya alokasi anggaran untuk perbaikan infrastruktur tersebut.
“Dari total kebutuhan Rp30 miliar, hanya sekitar Rp3 miliar yang dianggarkan. Ini jelas tidak memadai untuk perbaikan secara menyeluruh,” tegas Sutik saat membacakan laporan hasil reses.
Ia menjelaskan, kondisi jalan yang rusak parah tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama anak-anak sekolah. Jalan Lingkar Selatan juga berperan penting dalam mengurangi beban lalu lintas dalam kota.
“Jika tidak segera diperbaiki, truk-truk besar akan tetap melintasi jalan kota. Ini berisiko tinggi, apalagi banyak anak sekolah yang menggunakan jalur tersebut. Keselamatan mereka bisa terancam,” ujarnya.
Sutik juga mempertanyakan komitmen Pemerintah Provinsi dalam membenahi infrastruktur dasar, khususnya di daerah strategis seperti Kotawaringin Timur dan Seruyan. (Mhu)