Kantamedia.com, Palangka Raya – Rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite RON 90 yang bersubsidi dengan Pertamax Green RON 92, mendapat sorotan berbagai pihak tak terkecuali dari kalangan Dewan Kalteng.
Sebenarnya, rencana penghapusan Pertalite ke Pertamax Green 92 punya tujuan baik, yakni dalam rangka mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan. Akan tetapi, pemerintah harus mengkaji secara cermat dan teliti.
Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kalteng, Sengkon, mengatakan, rencana penghapusan Pertalite tersebut tentu akan melalui berbagai pertimbangan. Akan tetapi, kebijakan yang diambil jangan sampai membebani masyarakat.
“Rencana pengalihan subsidi ke Pertamax, untuk saat ini Kami rasa belum saat yang tepat, namun kita kan juga belum mengetahui mekanisme penghitungannya bagaimana,” ujarnya diruang Komisi II DPRD, Rabu (06/09/2023).
Menurutnya rencana mengalihkan subsidi BBM ke Pertamax baik, hanya saja waktunya yang belum pas. Sebelum ada peralihan sebaiknya pihak pertamina harus memberitahukan kepada konsumen agar tak terkejut dengan peralihan itu.
“Harapan kami, Pemerintah dan pihak pertamina bisa duduk bersama mencari solusi, agar tak menjadi polemic di tengah masyarakat, karena jika ada subsidi yang sesuai maka beban masyarakat tentunya juga akan berkurang,”ungkapnya.
Dia menambahkan, kondisi masyarakat saat ini masih belum siap untuk menerima perubahan tersebut. Karena kondisi perekonomian masih dalam proses pemulihan pasca pandemi Covid-19, kalau memang dirasa mendesak tentunya harus dilakukan sosialisasi secara massif.(Mhu*)