Palangka Raya, Kantamedia.com – Fenomena balapan liar (bali) masih marak terjadi di Kota Cantik Palangka Raya. menanggapi hal ini Jati Asmoro, anggota DPRD Kota Palangka Raya, menyuarakan keprihatinannya terhadap aktifitas tersebut.
“Masalah balapan liar ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, dari zaman kita kecil hingga sekarang,” kata Jati Kamis, (11/10/2024). Ia menekankan bahwa akar masalah sering kali berasal dari kurangnya perhatian dan pembinaan, terutama dari lingkungan keluarga.
Meski sulit dihilangkan sepenuhnya, Jati meyakini bahwa upaya pengurangan dapat dilakukan melalui peran aktif keluarga, sekolah, dan komunitas. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pelaku balapan liar adalah pelajar yang tidak memiliki alternatif untuk menyalurkan minat mereka dalam bidang otomotif.
Jati mengapresiasi upaya pemerintah dan kepolisian dalam menanggulangi masalah ini. Namun, ia menekankan perlunya kolaborasi lebih erat untuk menyediakan fasilitas aman bagi para pecinta otomotif.
“Sirkuit Sabaru bisa menjadi solusi, namun diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk memaksimalkan penggunaannya,” ujar Jati, merujuk pada fasilitas yang telah ada di Palangka Raya.
Dengan pernyataan ini, Jati menyoroti pentingnya pendekatan multidimensi dalam mengatasi fenomena balapan liar, mulai dari peran keluarga hingga penyediaan fasilitas yang aman dan legal untuk menyalurkan hobi otomotif para remaja. (Mhu)