PALANGKA RAYA, kantamedia.com – Kasus stunting di Kalimantan Tengah masih jadi perhatian berbagai pihak. Karena stunting merupakan masalah gizi kronis, akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kalimantan Tengah (Kalteng) maka pemerintah provinsi melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka stunting sesuai target pada 2024, yakni 15,38 persen.
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi mengatakan, pihaknya mendorong agar Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya bisa membuat upaya-upaya demi menekan kasus stunting di kota setempat.
“Pemko melalui instansi terkait harus dapat menekan terjadinya kasus stunting dengan segala cara, seperti melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, bahaya stunting pada anak,”ucap, Hasan, Kamis, (18/01/2024).
Menurut Hasan, selain sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, pemko juga harus turun langsung ke rumah atau faskes memberikan pengetahuan dan juga langsung mengecek kesehatan terutama kepada wanita hamil.
“Terutama kepada para orangtua ya, itu perlu diberikan sosialisasi mengenai pola hidup bersih dan sehat serta bagaimana menghasilkan makanan yang bergizi,” tambahnya.
Dengan dilakukannya berbagai kegiatan tersebut menurut Hasan diharapkan tujuannya ialah untuk mencegah stunting pada anggota keluarga, khususnya bagi anak-anak.
“Untuk memerangi stunting tidak hanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi sejak masa remaja hingga penyiapan menuju kehidupan berkeluarga saja, melainkan juga melalui ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak serta memenuhi kebersihan,”jelasnya.
Dirinya mengajak semua pihak untuk berkomitmen dalam mengawal program percepatan penurunan stunting melalui kegiatan-kegiatan seperti melakukan sosialisasi dan edukasi serta mengimbau kepada masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (Mhu)