30 Peribahasa Jawa Lucu Tapi Penuh Makna

Kantamedia.com – Peribahasa Jawa lucu tapi penuh makna, sering kali digunakan masyarakat. Tak jarang, peribahasa Jawa lucu ini digunakan untuk menyindir seseorang khususnya terkait dengan sikapnya.

Namun, sindiran menggunakan peribahasa Jawa lucu ini akan dikemas menggunakan gaya bahasa sindiran tidak secara langsung.

Harapannya adalah seseorang yang disindir tidak akan mudah tersinggung dan marah dengan kata-katanya. Meskipun nantinya akan muncul rasa kecewa, bersalah hingga putus asa.

Lantas apa saja peribahasa Jawa lucu dan artinya yang penuh makna? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini 30 Jawa lucu tapi penuh makna.

Baca juga:  Tutorial Cara Repost dan Tag Status di WhatsApp

1. Alon-alon waton kelakon (Pelan-pelan asalkan tercapai)
Seseorang yang memiliki prinsip teliti dan berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu hal. Selain itu juga, yang penting semua berjalan baik dan tercapai dengan memuaskan.

2. Amburu uceng, kelangan deleg (Memburu uceng atau ikan kecil tetapi kehilangan ikan gabus atau ikan yang lebih besar)
Karena terlalu fokus mengejar suatu hal tidak bernilai, pada akhirnya justru kehilangan suatu hal yang lebih berguna atau berharga.

3. Ana dina ana sega (Ada hari, ada nasi)
Sebaiknya tidak perlu mengkawatirkan mengenai kebutuhan hidup sehari-hari. Asal ingin dan niat bekerja, pasti akan memperoleh rezeki atau penghasilan.

Baca juga:  Inilah Daftar Kota di Indonesia dengan Internet Tercepat dan Paling Lambat

4. Anggondheli buntuting macan (Memegangi dengan erat, ekor macan)
Seseorang yang mempercayai perkataan penjahat, akan tetapi pada akhirnya menjadi sasaran kejahatannya juga.

5. Apik kemripik nancang kirik (Terlihat baik, ternyata Ia memelihara anjing)
Seseorang yang penampilannya suci, namun hatinya busuk.

6. Caweta tekan wadone (Bercawatlah hingga binimu sekalian)
Keroyoklah saya dengan binimu sekali pun, saya tidak takut (Kata-kata menantang).

7. Cincing-cincing klebus (Meskipun sudah disingsingkan ke atas, masih saja basah)
Meskipun telah mengatakan tidak besedia, namun tetap saja dipaksa melakukan suatu hal yang mengeluarkan biaya.

Baca juga:  5 Mitos dan Fakta tentang Sedot Lemak yang Perlu Diketahui

8. Cobolo mangan teki (Orang bodoh yang memakan rumput teki)
Saking bodohnya, sampai tidak pantas untuk makan nasi. Pantasnya memakan rumput teki.

9. Cocak anguntal elo (Cicak menelan pohon elo)
Memiliki cita-cita yang mustahil untuk dicapai.

10. Cuplak andheng-andheng (Sejenis kutil di telapak tangan atau kaki jika tidak dibuang sakit, dibuang juga sakit)
Perkara yang serba merepotkan.

TAGGED:
Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi