7 Tips Belanja Online Aman dan Nyaman

Kantamedia.com – Zaman sekarang ini, belanja online atau e-commerce menjadi tren alternatif yang semakin diminati masyarakat, termasuk di Indonesia. Tren belanja tanpa harus bertatap muka langsung antara penjual dan pembeli ini terus meningkat.

Namun di balik itu, karena tidak terhubungnya secara langsung antara penjual dan pembeli, kerap kali ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab menipu korban yang melakukan belanja online dengan berbagai modus.

Kasus-kasus penipuan belanja online ini juga sering kita temukan disampaikan para korbannya, baik di media sosial maupun platform-platform e-commerce.

Tren Pengguna E-Commerce di Indonesia

Tren pengguna e-commerce atau belanja online di Indonesia tumbuh cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Prediksinya, pertumbuhan masih akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Jumlah pengguna e-commerce di tahun 2023 diprediksi akan bertambah terutama dari generasi muda.

Menurut laporan yang dirilis oleh Veriscast, generasi Z cenderung tidak mencemaskan isu inflasi yang saat ini tengah dihadapi banyak negara. Kemungkinan besar generasi Z tetap akan melakukan pembelian produk sesuai dengan keinginan mereka. 95% dari generasi Z memiliki ponsel pintar dan 55% menghabiskan waktunya dengan ponsel pintar dengan durasi lebih dari 5 jam per hari.

Selain itu, hal yang menarik adalah 97% generasi Z menggunakan media sosial sebagai sumber utama inspirasi belanja mereka secara online.

Poin penting yang dapat diambil dari data ini adalah bisnis dapat mulai beralih untuk menghadirkan kanal atau platform e-commerce yang dapat dengan mudah diakses dengan ponsel pintar, terutama bisnis yang memiliki sasaran generasi Z.

Tips Aman Belanja Online

1. Kenali toko online dengan cermat.

Gunakan aplikasi resmi yang terpercaya demi keamanan dan kelancaran transaksi online sehingga orang merasa yakin dan percaya saat ingin belanja online. Aplikasi yang digunakan seperti shopee, tokopedia, lazada, bukalapak, hingga blibli.com.

2. Jangan tergiur dengan harga yang sangat murah

Pelaku penipuan online biasanya selalu memajang suatu barang dengan harga yang sangat murah, bahkan lebih dari 50% dari harga aslinya. Hal inilah yang membuat orang langsung tergiur lalu cepat-cepat mentransferkan uangnya ke rekening yang dituju oleh pelaku.

3. Jangan terpaku pada testimoni

Banyak orang mengira kalu testimoni yang diunggah di toko online adalah benar-benar asli dari pembeli. Padahal bisa saja pelaku penipuan online yang membuat testimoni fiktif (memanipulasikan testimoni).

4. Simpan bukti transfer

Setelah melakukan transfer uang terhadap rekening penerima. Jangan lupa untuk menyimpan bukti transfer baik print out dari mesin ATM atau screenshoot dari HP. Sebab jika terjadi sesuatu seperti penipuan online maka bukti transfer bisa menjadi bukti konkret untuk melaporkan penipuan online dari toko fiktif itu.

5. Perhatikan katalog produk

Tidak semua online shop alias olshop menggunakan foto gambar asli produk. Agar lebih menarik, mereka menggunakan model dengan postur tubuh yang indah serta ditambah dengan editan foto dan filter sehingga warna baju menjadi berbeda dengan aslinya. Lebih baik tanyakan real picture produk atau minimal, tanyakanlah berapa persen tingkat kemiripan produk dengan yang asli.

6. Cek rekening penjual

Baru baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerbitkan sebuah situs yang dimana membantu Anda terhindar dari penipuan dan modus saat bertransaksi jual beli online. Sebelum melakukan transaksi belanja secara online, periksa ulang rekening penerima tersebut di cekrekening.id

7. Cek identitas penjual

Memeriksa identitas penjual ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mulai berbelanja. Setiap kali belanja online, selalu periksa situs web untuk detail kontak untuk memverifikasi apakah itu benar-benar ada. Hal-hal yang perlu disebutkan secara jelas adalah nama perusahaan, alamat, alamat email, formulir kontak, dan nomor telepon. (*/jnp)

Bagikan berita ini
Bsi