8 Ciri Penipuan Online yang Harus Diwaspadai

Kantamedia.com – Penipuan online saat ini memiliki modus yang semakin beragam. Karena itu, mengetahui ciri penipuan online sangat perlu, agar Anda bisa lebih waspada.

Kemajuan teknologi saat ini, membuat hampir semua aktivitas terkait finansial dapat dilakukan secara online, mulai dari transaksi perbankan, transfer dana, hingga belanja secara daring.

Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi finansial ini juga mengakibatkan munculnya modus-modus baru untuk melakukan kejahatan online, seperti meningkatnya tren pencurian identitas dan serangan dunia maya, seperti penipuan social engineering (rekayasa sosial).

Menurut Cyber Security Index 2020, indeks kejahatan siber di Indonesia termasuk tinggi, yaitu 0,62 – lebih tinggi dari rata-rata global yang berkisar 0,54. Indonesia menempati ranking ke-59 dari 85 negara dalam hal risiko kejahatan siber.

Selain itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat angka serangan siber tahun 2020 mencapai 495,3 juta atau meningkat 41 persen dari tahun sebelumnya 2019 yang sebesar 290,3 juta. Modus penipuan yang paling banyak terjadi adalah dengan teknik social engineering.

Baca juga:  Awas! Doyan Ngupil, Berisiko Kena Penyakit Alzheimer

Modus penipuan online ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pembajakan email dan phishing (berpura-pura menjadi otoritas tertentu).

Penipu biasanya berkedok menjadi lembaga atau individu terpercaya untuk menipu korban agar mengekspos data pribadi dan akses berharga lainnya.

Karena itulah, tidak ada salahnya untuk selalu berhati-hati, apalagi jika berkaitan dengan penipuan uang. Jangan sampai uang yang sudah susah payah kamu tabung dari hasil kerja keras, malah lenyap begitu saja.

Ciri Penipuan Online yang Sering Terjadi

1. Link phising

Teliti sebelum mengklik tautan! Tanda-tanda penipuan online yang pertama adalah ada kiriman link phising, baik itu melalui email, SMS, maupun pesan WhatsApp.

Baca juga:  WhatsApp Bakal Rilis Fitur Baru Pesan Video Instan

Link ini diberikan oleh penipu sembari mereka berpura-pura menjadi teman, keluarga, bahkan atasan di tempat kerja. Mereka akan meminta Anda log in atau memasukkan informasi pada link tersebut.

Setelah itu, penipu akan memanfaatkan informasi tersebut untuk memalsukan identitas dan menyalahgunakannya.

Sementara, informasi yang dimasukkan bisa saja informasi terkait kartu kredit, atau nomor rekening yang pastinya bisa merugikan Anda secara finansial.

Jadi, jangan sembarang memasukkan informasi atau bahkan hanya mencoba meng-klik link mencurigakan.

2. Metode pembayaran di luar platform resmi

Apakah Anda sering belanja online? Aktivitas belanja online juga tidak terlepas dari ancaman scammer atau penipu.

Salah satu tanda yang perlu kamu waspadai adalah ketika penjual menyuruh Anda mentransfer uang bukan melalui e-commerce resmi, melainkan nomor rekening mereka sendiri.

Baca juga:  Ikonik! Inilah 10 Lagu Anime Terbaik Sepanjang Masa

Akan tetapi, metode pembayaran ini juga sebenarnya lumrah dilakukan secara aman. Sayangnya, tidak seperti transaksi di e-commerce, tidak ada jaminan kuat pada metode pembayaran tersebut.

3. Penawaran yang terlalu menggiurkan

Apabila ada seseorang yang memberi penawaran yang too good to be true (terlalu menggiurkan untuk menjadi kenyataan), sebaiknya Anda segera menjauhinya.

Hal ini bisa jadi salah satu tanda-tanda penipuan online. Siapa yang tidak senang ketika melihat promosi atau diskon besar-besaran?

Apalagi jika Anda memang benar-benar sangat ingin memiliki barang itu sejak lama, misalnya saja diskon pada tas atau sepatu branded.

Nah, penipu akan memanfaatkan emosi tersebut agar Anda tergoda untuk membelinya.

Jadi, jangan gampang terjebak pada penawaran yang tidak masuk akal. Selalu pastikan berkali-kali review dan track record toko sebelum membeli.

TAGGED:
Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi