Manfaat ikan gabus yang satu ini juga berkat kandungan kalium di dalamnya. Kalium mampu membantu jantung berdetak lebih teratur. Dengan demikian, kesehatan jantung tetap terjaga dan risiko terkena serangan jantung akan berkurang.
8. Mencegah persalinan prematur
Asam lemak omega-3 yang disebut DHA dalam ikan gabus bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya kelahiran prematur. Hal ini karena DHA memiliki efek antiradang yang dapat mencegah kontraksi sebelum waktu persalinan tiba.
Tak hanya itu, kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan gabus juga dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi kehamilan lainnya, seperti preeklamsia dan berat badan lahir rendah pada bayi.
9. Memaksimalkan tumbuh kembang anak
Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, menambahkan ikan gabus dalam menu MPASI Si Kecil juga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Manfaat ini diperoleh berkat kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan gabus yang mampu meningkatkan perkembangan saraf, otak, dan mata.
Selain karena kandungan asam lemak omega-3, kandungan kalsium dalam ikan gabus juga dapat mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak.
Tidak hanya bagi anak-anak dan balita, manfaat ikan gabus ini juga bisa didapatkan oleh janin melalui ibunya. Ibu hamil yang mengonsumsi ikan gabus akan menurunkan risiko terjadinya cacat lahir pada bayi serta memaksimalkan perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Efek Samping Mengonsumsi Ikan Gabus
Meskipun kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, mengonsumsi ikan gabus terlalu sering justru tidak dianjurkan. Hal ini karena ikan gabus termasuk salah satu ikan yang mengandung merkuri.
Mengonsumsi terlalu banyak ikan gabus dapat meningkatkan kadar merkuri dalam tubuh. Hal ini dapat memicu terjadinya kerusakan pada otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa gejala atau kondisi yang dapat terjadi jika Anda terlalu sering mengonsumsi ikan gabus:
- Otot mengecil (atrofi)
- Gangguan saraf, berupa kesemutan maupun mati rasa
- Gangguan pada panca indra, baik kesulitan atau tidak bisa berbicara maupun mendengar
- Tidak dapat mengendalikan gerakan, bahkan lumpuh
- Tubuh gemetaran (tremor) dan kejang
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur (ganda) dan kebutaan
- Depresi dan sulit mengontrol emosi
- Gangguan memori, seperti sulit berkonsentrasi dan pikun