Kantamedia.com – Sekitar tiga perempat atau 75 persen dari generasi Z dan pasangan milenial mengaku biaya pernikahan yang semakin mahal dengan kondisi ekonomi saat ini. Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan oleh Thriving Center of Psychology.
Mengutip CNBC, Sabtu (19/8/2023), survei oleh Thriving Center of Psychology mengungkapkan pihaknya telah mensurvei 906 generasi Z dan pasangan milenial yang belum menikah pada bulan Juni.
Biaya pernikahan rata-rata mencapai USD 30.000 tahun lalu karena inflasi yang tinggi, menurut studi tahunan oleh The Knot, naik USD 2.000 dari 2021.
Generasi Z mengakui bahwa pernikahan itu mahal, tetapi mayoritas atau 66 persen mengatakan itu sepadan dengan biayanya, ungkap The Knot dalam penelitian selanjutnya. Namun, beberapa pasangan mampu menikah dengan harga yang jauh lebih murah.
Tradisi berkembang dan semakin banyak pasangan merasa nyaman dengan pernikahan yang lebih kecil dan intim. Hal itu karena mereka membiayai sendiri acara tersebut, kata perencana pernikahan yang berbasis di California Jason Rhee.
Karena itu, berikut ini beberapa cara pasangan dapat menghemat pengeluaran untuk menikah.
Prioritaskan hal yang penting
Baru-baru ini satu dekade yang lalu, orang tua dan mertua masih sering mengumpulkan dana untuk membiayai pernikahan. Saat ini, dengan pasangan yang mendanai hampir setengah dari biaya pernikahan sendiri, banyak yang lebih berhati-hati dan sengaja mengambil keputusan.
Pasangan yang bertunangan harus realistis dan berbicara tentang seperti apa pernikahan itu nantinya, kata Rhee. Jujurlah tentang anggaran dan hemat uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting bagi.
“Prioritaskan apa yang penting bagimu,” kata Rhee.
“Hemat USD 1.000 untuk membeli kue demi mendapatkan fotografer impian, tempat yang Anda suka, atau 30 menit ekstra di bar.”
Jika tidak tahu besaran anggaran, buat daftar elemen-elemen yang Anda suka dan mulai menghitung, saran Rhee.