Kantamedia.com – Saat Anda bepergian naik pesawat, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi. Salah satu aturan itu yakni tidak membolehkan penumpang mengenakan skinny jeans atau celana jins ketat dalam penerbangan.
Celana jins ketat tidak dianjurkan dipakai saat naik pesawat karena memiliki risiko kesehatan serius.
Beberapa penumpang mungkin mengalami perut kembung selama penerbangan atau dikenal dengan ‘jet belly’ akibat peningkatan tekanan udara. Menggunakan celana ketat justru akan memperburuk keadaan perut kembung.
Menggunakan jins ketat selama perjalanan meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah di kaki (deep vein thrombosis atau DVT). Gejala DVT meliputi pembengkakan, nyeri, atau kaki terasa sangat panas.
“Deep vein thrombosis merupakan kondisi yang jarang terjadi. Namun, kondisi yang lebih serius dapat terjadi jika penumpang duduk dalam satu posisi dalam waktu lama. Misalnya saja seperti pada penerbangan jarak jauh,” ungkap Manajer Umum situs perjalanan Trip Savvy, Molly Fergus mengutip Best Life Online.
“Untuk itu sebaiknya menghindari mengenakan skinny jeans saat naik pesawat,” tambahnya.
Larangan menggunakan jins ketat saat naik pesawat bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan.
Kursi pesawat terbang yang cukup padat membatasi ruang gerak. Penumpang mungkin duduk dalam posisi yang sama selama beberapa waktu dengan penuh sesak.
Menggunakan celana jins ketat hanya akan memperburuk keadaan. Belum lagi dengan kamar mandi pesawat terbang yang sempit dan kotor. Penumpang akan kesulitan melepaskan celana ketat termasuk berbahan denim.
Skinny jeans bukan satu-satunya celana yang sebaiknya penumpang hindari dalam penerbangan.
Seorang pramugari, Tommy Cimato, melalui video TikTok-nya juga menjelaskan bahwa menggunakan celana pendek bukan ide yang bagus dalam perjalanan udara.
Mengenakan celana pendek memudahkan debu atau kuman yang ada di kursi pesawat bersentuhan langsung dengan kaki. Oleh karena itu kenakanlah pakaian longgar, tertutup, dan nyaman selama perjalanan. (*/jnp)