Kantamedia.com – Dongeng merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan beberapa pelajaran serta pesan moral kepada anak, sehingga diharapkan anak dapat menerapkan apa yang sudah didengarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dongeng adalah hiburan yang menyenangkan untuk anak dan memberikan manfaat positif bagi anak, serta menjadi sebuah sarana pendidikan karakter yang dampaknya sudah dirasakan sejak zaman dahulu kala.
Nenek moyang dan orang tua terdahulu membuat dongeng untuk anak-anak dengan tujuan menyisipkan unsur pendidikan moral didaktis dan sebagai sarana hiburan. Oleh karena itu, dongeng bisa menjadi wahana untuk mengasah imajinasi, alat pembuka cakrawala anak, mencerdaskan anak dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Secara umum, pengertian dongeng dapat diartikan sebagai suatu karya sastra lama yang berisi cerita luar biasa.
Pada intinya, dongeng adalah penuh khayalan atau fiksi yang dianggap oleh masyarakat umum sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Pendapat lain mengatakan, dongeng adalah cerita tradisional yang diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi di mana tujuannya untuk menghibur dan mengajarkan nilai-nilai moral.
Cerita dongeng sering digunakan untuk membantu anak-anak belajar berimajinasi serta membentuk dan membangun karakter mereka.
Meskipun bersifat fiksi, tidak jarang cerita dongeng terinspirasi dari peristiwa yang terjadi di dunia nyata atau berdasarkan hal yang pernah terjadi. Dongeng umumnya mengandung ajaran moral, melukiskan kebenaran, dan ada beberapa dongeng yang mengandung sindiran.
Dongeng sendiri juga memiliki ciri-ciri yang bisa kita kenali dan pelajari lebih jauh. Agar kamu lebih mengerti mengenai dongeng.
Pengertian Dongeng
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), dongeng melibatkan unsur dan kejadian luar biasa. Biasanya itu mencakup cerita rakyat populer, seperti Cinderella.
Sering kali sulit untuk membedakan antara dongeng-dongeng tentang asal usul sastra dan lisan.
Karena dongeng-dongeng telah menerima perlakuan sastra sejak awal. Sebaliknya dongeng- dongeng sastra telah menemukan jalan mereka kembali ke tradisi lisan.