Kantamedia.com – Dalam agama Islam, suami mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan istri. Pun masih banyak para istri yang sering menganggap sepele, sejumlah kata-kata yang sebenarnya bisa termasuk dosa terhadap suami.
Seorang istri sudah sepatutnya berbakti kepada suami dan memenuhi seluruh kewajibannya dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
Sayangnya, masih banyak pasangan suami istri di luar sana yang tidak memiliki bekal keilmuan dalam membangun rumah tangga. Akibatnya, keadaan rumah tangga bisa terlibat banyak masalah akibat kesalahpahaman.
Nah, kata-kata istri yang bagaimana saja yang termasuk dosa terhadap suami, simak ulasannya berikut.
1. Kalimat yang bersifat menolak untuk berhubungan intim
Seorang istri yang menolak ajakan suami untuk berhubungan intim termasuk dosa dan dibenci oleh Allah SWT. Apalagi, jika istri tidak sedang berhalangan atau kekurangan apa pun. Maka dari itu, kata-kata yang bersifat penolakan untuk berhubungan intim termasuk dosa.
“Tidak malam ini.”
“Aku sedang tidak mau, kita bisa lakukan lain kali.”
“Lain kali saja, ya? Masih banyak waktu.”
Dari Abu Hurairah menyatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada seorang suami yang mengajak istrinya ke tempat tidur kemudian istrinya menolak sehingga suaminya marah atas dirinya, maka malaikat melaknat perempuan tersebut hingga datangnya pagi hari.” (HR. Bukhari)
2. Kalimat kebohongan terhadap suami
Seperti yang kita tahu, berdusta atau berbohong adalah perbuatan dosa yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Sayangnya, masih banyak istri di luar sana yang mengatakan kebohongan kepada suami mereka.
“Pokoknya aku janji ini yang terakhir kali,” nyatanya diulangi kembali.
“Transfer saja uangnya, akan aku gunakan untuk berbelanja,” berujung digunakan untuk hal lain.
“Aku butuh Rp 100 ribu untuk belanja,” padahal hanya membutuhkan Rp 50 ribu.
Contoh simpelnya adalah berbohong tentang uang yang dikeluarkan saat berbelanja. Berbohong seperti itu dilarang oleh syariat Islam sesuai dengan sabda dari Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Hendaklah dirimu selalu benar. Sesungguhnya, kebenaran akan membawa pada kebajikan dan kebajikan akan membawa kepada surga. Selama seseorang berbuat benar dan selalu memilih kebenaran, maka ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar atau jujur. Berhati-hatilah pada dusta. Sesungguhnya dusta akan membawa pada neraka. Selama seseorang berdusta dan selalu memilih untuk berdusta, maka ia akan tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta atau pembohong.” (HR. Bukhari)