7. Sakit kepala dan nyeri wajah
Pertumbuhan sel kanker tenggorokan yang ganas bisa merusak dasar tengkorak hingga kelumpuhan saraf kranial V dan VI. Akibatnya akan muncul gejala kanker tenggorokan, seperti sakit kepala, pandangan ganda (diplopia), serta nyeri atau mati rasa di wajah.
8. Benjolan leher
Benjolan di leher yang tidak hilang setelah 3 minggu atau kian membesar juga merupakan gejala dari kanker tenggorokan. Benjolan ini bisa berasal dari sel-sel kanker yang tumbuh dengan tidak terkendali atau dari pembesaran kelenjar getah bening yang ada di area sekitar leher.
Benjolan di kelenjar getah bening leher juga menandakan kanker tenggorokan sudah mencapai stadium lanjut karena sudah bermetastasis atau menyebar.
9. Penurunan berat badan drastis
Salah satu gejala kanker yang paling sering dikeluhkan adalah penurunan berat badan yang drastis tanpa diketahui penyebabnya, termasuk tidak sedang diet. Hal ini biasanya dimulai dengan hilangnya nafsu makan dan diikuti dengan sulit menelan.
Penanganan Kanker Tenggorokan
Diagnosis kanker tenggorokan akan ditegakkan melalui serangkaian tanya jawab, pemeriksaan fisik, hingga penunjang. Saat melakukan tanya jawab dokter akan menanyakan gejala yang dialami, pola hidup, riwayat kesehatan, termasuk riwayat keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk memeriksa ada tidaknya benjolan di leher.
Untuk memastikan diagnosis, dokter bisa melakukan nasoendoskopi, biopsi, serta CT scan atau MRI. Setelah dokter menegakkan diagnosis kanker tenggorokan, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien, yaitu:
- Radioterapi, yaitu terapi dengan menggunakan pancaran sinar X atau pemberian obat minum untuk mengecilkan tumor dan menghancurkan sel kanker. Untuk kanker tenggorokan yang ukurannya masih kecil, radioterapi bisa dilakukan sebagai terapi utama.
- Kemoterapi, yaitu terapi dengan memberikan obat khusus, baik yang bisa diminum atau dimasukkan ke pembuluh darah untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi bisa dilakukan bersama dengan radioterapi, setelah radioterapi, atau sebelum radioterapi.
- Bedah, terapi ini tidak selalu dilakukan. Pada beberapa kasus, bedah dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker dari tenggorokan.
Stadium Kanker Tenggorokan
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif menderita kanker nasofaring, dokter akan menentukan stadium kanker nasofaring. Tujuannya adalah untuk menentukan metode pengobatan yang akan diberikan.
Kanker nasofaring terbagi dalam 4 stadium, yaitu:
Stadium 0
Disebut juga kanker in situ. Pada stadium ini, muncul sel abnormal di nasofaring yang dapat menjadi kanker dan dapat menyebar ke sekitarnya.
Stadium I
Sel abnormal di nasofaring telah berubah menjadi kanker. Kanker bisa menyebar ke sekitar nasofaring, seperti area tenggorokan di bawah nasofaring (orofaring) atau rongga hidung.
Stadium II
Kanker makin membesar atau telah menyebar ke satu kelenjar getah bening atau lebih di salah satu sisi leher maupun di balik tenggorokan.
Stadium III
Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di kedua sisi leher, ke tulang, atau ke rongga sinus terdekat.
Stadium IV
Kanker telah menyebar ke jaringan atau organ tubuh lain, seperti otak, mata, tenggorokan, kelenjar air liur, bahkan hingga tulang selangka atau paru-paru.
Demikian penjelasan tentang gejala kanker tenggorokan yang perlu diwaspadai. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Semakin cepat dideteksi dan ditangani, maka semakin cepat juga pengobatan bisa dimulai sehingga peluang kesembuhan akan lebih tinggi. (*/jnp)