Waspada Penipuan Online Modus CS Palsu, Kenali 7 Ciri-cirinya

Kantamedia.com – Modus penipuan online saat ini semakin beragam dan tetap marak terjadi. Salah satu di antara modus yang sering dilakukan adalah kedok layanan pelanggan atau customer service (CS) palsu.

Cara yang dilakukan pun beragam. Mulai dari mengirimkan pesan atau chat dan telepon mengatasnamakan layanan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk mencuri data-data pribadi dan keuangan.

Sekali terjebak, maka bisa mengancam keamanan akun dan dana yang kita simpan di bank maupun e-wallet.

Karena itu, langkah penting yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasinya, pertama adalah mengetahui ciri-ciri CS palsu.

Ciri-ciri Penipuan Modus CS Palsu

Identifikasi sejumlah indikator teknis modus CS Palsu sejak dini dapat meminimalkan risiko terkena penipuan.

1. Melakukan panggilan telepon

Jangan sembarangan angkat atau terima telpon dari nomor tak dikenal. Modus CS palsu sering kali memakai nomor telp yang hampir mirip dengan nomor resmi, dengan sedikit perbedaan di awalan angka atau simbol + sebelum nomor sebenarnya. Mereka juga dapat menggunakan nomor asing atau nomor yang tidak terdaftar resmi.

2. Mengirim pesan via email atau aplikasi perpesanan

Seperti halnya nomor telepon, alamat email dari CS palsu kerap terlihat menggunakan domain yang mencurigakan dan tidak resmi. Selain itu, kalau melihat alamat email yang pakai layanan gratis seperti Gmail untuk komunikasi resmi perusahaan besar maka perlu dicurigai. Perhatikan ejaan alamat email dengan teliti.

Baca juga:  Modal Kecoak Mati dan Kondom Bekas, Mahasiswa Tipu 63 Hotel untuk Menginap Gratis

Selain melalui email, para pelaku penipuan online dengan modus CS palsu ini juga bisa mengirimkan  pesan memalui SMS atau aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan Telegram.

3. Mengirim Tautan (Link)

Modus ini patut diperhatikan karena banyak korban terjerat gara-gara klik link dengan mudah. Tautan yang diberikan oleh CS Palsu kerap mengarah ke situs yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi. Jadi, jangan pernah klik link sembarangan baik yang dikirim melalui chat maupun email. Apalagi kalau sudah ada kalimat paksaan.

4. Meminta Informasi Pribadi atau Rahasia

Bila ada CS yang menghubungi kamu terlebih dahulu dan meminta informasi pribadi yang rahasia seperti PIN, OTP, Nomor Kartu, Nomor CVV, Tanggal Lahir hingga nama ibu kandung melalui telepon, pesan, atau email. Jangan diberikan. Kamu patut waspadai, cek nomor telepon dan identitas di penelpon.

Baca juga:  KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

5. Mendesak dan Menekan

CS palsu sering menciptakan rasa panik dengan mengatakan ada masalah serius yang harus diselesaikan, mendesak korban untuk memberikan informasi pribadi. Jangan sampai kamu terjebak ya, sekalipun ada penawaran hadiah yang menggiurkan dan sejenisnya. Tawaran yang tidak masuk akal perlu dipertanyakan.

6. Berulang Kali Melakukan Panggilan

Waspada ya bila ada CS yang berulang kali melakukan panggilan padahal sudah pernah kamu tolak, mungkin dia termasuk CS palsu. Kalau terganggu, jangan ragu blokir nomor tersebut.

7. Akun Media Sosial Palsu

Bagi para oknum penipu, membuat akun media sosial yang mirip dan memiliki pengikut sangatlah mudah. Kamu perlu curigai bila akun media sosial memiliki sedikit pengikut, menggunakan nama dan simbol aneh serta tidak terverifikasi. Periksa keaslian sebelum berkomunikasi.

Jenis Penipuan Online

1. Phising

Phising adalah bentuk tindakan penipuan dengan mencuri informasi penting dengan mengarahkan korban untuk masuk ke halaman/situs palsu yang bertujuan untuk menjebak korban. Pada umumnya, kejahatan ini menargetkan layanan streaming berbayar, perbankan, e-commerce, dan UMKM.

2. Scam

Scam adalah bentuk tindakan penipuan yang sudah direncanakan, biasanya bertujuan untuk mendapatkan uang dengan cara menipu atau membohongi orang lain. Biasanya terjadi melalui kontak komunikasi, baik melalui media chat, telepon, dll.

Baca juga:  Awas! 15 Aplikasi Android Ini Berbahaya, Diam-diam Intai Rekening

3. Account Take Over

ATO (Account Take Over) adalah bentuk tindak penipuan pengambilalihan akun secara tiba-tiba dan korban biasanya langsung merasakan dampaknya dalam sekejap.

4. Social Engineering

Istilah ini digunakan untuk berbagai tindak kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan interaksi dengan manusia. Penipu akan menggunakan manipulasi psikologis untuk menipu targetnya agar melakukan kesalahan keamanan.

5. Share Login Info

Share Login Info suatu bentuk tindakan penipuan dengan mencuri informasi sensitif terkait akun seperti PIN, OTP, dan password.

6. Share Card Info

Bentuk tindakan penipuan dengan mencuri informasi data data kartu, baik nomor kartu atau kode OTP dari Bank penerbit. Modus yang paling umum dilakukan adalah dengan menghubungi korban dengan mengatasnamakan Bank atau instansi terkait yang lainnya.

7. ID Theft

Bentuk tindakan penipuan dengan mencuri kartu identitas korban. Lalu identitas tersebut akan digunakan untuk mendaftarkan akun dengan identitas orang lain. (*)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi