Bea Cukai Sita 157,5 Juta Batang Rokok Ilegal dalam Operasi Gempur I

Kantamedia.com – Bea Cukai mencatat keberhasilan signifikan dalam Operasi Gempur I dengan melakukan 4.366 penindakan terhadap peredaran rokok ilegal. Operasi yang digelar pada 5 Juli hingga 31 Agustus 2024 ini berhasil menyita 157,5 juta batang rokok ilegal.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo mengatakan, selama periode tersebut pihaknya juga melakukan 1.230 kegiatan komunikasi publik berupa sosialisasi dan siaran radio untuk mengoptimalkan upaya penindakan.

“Penindakan ini kami lakukan untuk memberikan deterrent effect atau efek jera kepada para pelaku pelanggaran di bidang cukai. Secara beriringan kami pun menggelar sosialisasi dan komunikasi publik untuk memberikan informasi serta meningkatkan kepatuhan pengusaha di bidang cukai,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).

Baca juga:  Cari Pembunuh Aipda AW, 240 Polisi Obok-obok Kompleks Ponton Palangka Raya

Melanjutkan tren positif tersebut, Bea Cukai kini menggelar Operasi Gempur II 2024 yang berlangsung sejak 7 Oktober hingga 7 November 2024. Operasi ini bertujuan untuk menurunkan tingkat peredaran barang kena cukai (BKC) ilegal dan mengoptimalkan penerimaan sektor cukai.

Budi menjelaskan, Operasi Gempur II memiliki beberapa tujuan utama, yakni mengoptimalkan penerimaan cukai tahun 2024, menurunkan peredaran BKC ilegal, dan mengantisipasi dampak kenaikan tarif cukai.

“Dengan menurunnya peredaran BKC ilegal di pasaran dan kondusifnya peredaran BKC legal, maka penerimaan cukai tahun 2024 akan semakin optimal. Dampak positif lainnya, iklim usaha pun menjadi sehat dan berkeadilan,” jelasnya.

Baca juga:  Sering Pamer Kekayaan, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Dicopot

Budi mengapresiasi kontribusi stakeholders dan masyarakat dalam pemberantasan rokok ilegal. “Kami harap dukungan ini berlanjut dan kembali membantu kami dalam mengoptimalkan pelaksanaan Operasi Gempur II 2024,” tutupnya. (*Mhu)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi