Kantamedia.com – Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, memasuki masa kepemimpinan mereka dengan tiga sinyal positif perekonomian nasional dan global.
Pertama, inflasi Indonesia tetap terkendali hingga September 2024. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat rendah di angka 1,84% year-on-year (yoy), masih dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) 2,5±1%. Inflasi inti stabil di 2,09% yoy, sementara inflasi volatile food turun signifikan ke 1,43% yoy dari 3,04% yoy bulan sebelumnya.
Kedua, The Federal Reserve (The Fed) memberikan angin segar dengan pemangkasan suku bunga pertama dalam empat tahun. Pada 19 September 2024, The Fed mengejutkan pasar global dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0%. Bank Indonesia merespons dengan memangkas BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6% sehari sebelumnya.
Ketiga, posisi cadangan devisa Indonesia masih kokoh. Per September 2024, cadangan devisa tercatat US$ 149,9 miliar, cukup untuk membiayai 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ungkap Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI. (*mhu)