Daftar 37 Danjen Kopassus dari Masa ke Masa

Kantamedia.com – Hari ini, 16 April 2024, Komando Pasukan Khusus atau biasa disingkat menjadi Kopassus genap berusia 72 tahun. Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang dipimpin oleh Jenderal Bintang 2 (Mayjen) yang biasa disebut Danjen Kopassus.

Kopassus adalah pasukan elite TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang terkenal dengan kemampuan tempurnya yang luar biasa. Kopassus telah melahirkan banyak komandan yang tangguh dan berjasa bagi bangsa.

Kopassus resmi menjadi satuan tempur melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah KESATUAN KOMANDO TERITORIUM III. Dasar inilah yang menjadikan tanggal 16 April diperingati sebagai ulang tahun Kopassus.

Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan ciri khas baret merah yang disematkan di kepalanya sehingga pasukan ini seringkali dijuluki sebagai “Pasukan Baret Merah”. Kopassus memiliki moto “Berani, Benar, Berhasil”

Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima grup dengan rincian tiga grup tempur, satu satuan khusus, dan satu satuan Diklat yaitu:

  1. Grup 1/Para Komando (Eka Wastu Baladhika) – berlokasi di Serang, Banten
  2. Grup 2/Para Komando (Dwi Dharma Bhirawa Yudha) – berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
  3. Grup 3/Sandi Yudha (Tri Kottaman Wira Naraca Byuha) – berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
  4. Satuan 81/Penanggulangan Teror (Siap Setia Berani) – berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
  5. Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Tri Yudha Cakti) – berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Baca juga:  Panglima TNI Ganti Danrem 102/Pjg Brigjen Yudianto Putrajaya

Berikut daftar Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dari masa ke masa.

1. Mayor Inf Moch Idjon Djanbi (1952-1956).
2. Mayor Inf RE Djailani (1956).
3. Mayor Inf Kaharuddin Nasution (1956-1958).
4. Letkol Inf Mung Parahadimulyo (1958-1964).
5. Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (1964-1967).
6. Brigjen Widjoyo Suyono (1967-1970).
7. Brigjen Witarmin (1970-1975).
8. Brigjen Yogie Suardi Memet (1975-1983).
9. Brigjen Wismoyo Arismunandar (1983-1985).
10. Brigjen Sintong Panjaitan (1985-1987).
11. Brigjen Kuntara (1987-1992).
12. Brigjen Tarub (1992-1993).
13. Brigjen Agum Gumelar (1993-1994).
14. Brigjen Subagyo HS (1994-1995).
15. Mayjen Prabowo Subianto (1995-1998).
16. Mayjen Muchdi Purwoprandjono (1998-1998).
17. Mayjen Syahrir MS (1998-2000).
18. Mayjen Amirul Isnaini (2000-2002).
19. Mayjen Sriyanto Muntasram (2002-2005).
20. Mayjen Syaiful Rizal (2005-2006).
21. Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary (2006-2007).
22. Mayjen Soenarko (2007-2008).
23. Mayjen Pramono Edhie Wibowo (2008-2009).
24. Mayjen Lodewijk Freidrich Paulus (2009-2011).
25. Mayjen Wisnu Bawa Tenaya (2011-2012).
26. Mayjen Agus Sutomo (2012-2014).
27. Mayjen Doni Monardo (2014-2015).
28. Mayjen Muhammad Herindra (2015-2016).
29. Mayjen Madsuni (2016-2018).
30. Mayjen Eko Margiyono (2018-2019).
31. Mayjen I Nyoman Cantiasa (2019-2020).
32. Mayjen Mohamad Hasan (2020-2021).
33. Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa (2021-2022).
34. Brigjen Widi Prasetijono (2022).
35. Brigjen Iwan Setiawan (2022).
36. Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.Ip (2023).
37. Mayjen TNI Djon Afriandi (2024).

Baca juga:  Eks Koruptor Dilarang Nyaleg hingga 5 Tahun Setelah Keluar Penjara

Sejarah Kopassus

Sejarah Kopassus hari ini terukir dari kepingan sejarah masa lalu. Semua berawal dari sejumlah aksi makar atau pemberontakan kaum separatis. Salah satunya adalah pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).

Sebagai reaksi atas pemberontakan tersebut, Pimpinan Angkatan Darat segera melakukan tindakan untuk menumpas dengan menunjuk Panglima Tentara Teritorium III, Kolonel A.E. Kawilarang sebagai pimpinan dan Letkol Slamet Riyadi sebagai Komandan Operasi. Dalam operasi ini Pasukan TNI berhasil melumpuhkan kelompok RMS.

Tepat pada tanggal 16 April 1952 melalui sebuah instuksi Panglima Tentara dan Teritorium IIII No.55/Instr/PDS/52 dibentuklah unit pasukan khusus Angakatan Darat yang pertama dengan nama Kesatuan Komando Teritorium III/Siliwangi (Kesko TT). Kesatuan itu dipimpin oleh Mayor Moch. Idjon Djanbi.

Tentara “bule” itu adalah mantan Kapten KNIL (Kononklijk Nederlandsch Indische Leger) sekaligus mantan Korps Speciale Troopen pada perang dunia II.

Baca juga:  Ini 5 Jurusan yang Bisa Dipilih Calon Taruna Akmil

Dari waktu ke waktu, satuan khusus ini mengalami perubahan nama. Di antaranya, Korp Komando Angkatan Darat (KKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Para Komando Angkatan Darat (PKAD), Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD), Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), dan terakhir Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Selain sukses menumpas RMS, Kopassus juga berperan besar dalam penumpasan PRRI/Permesta dan sejumlah kegiatan operasi militer lain. Di antaranya, Operasi Trikora, Operasi Seroja (Timtim), Operasi Pembebasan Sandera (DC-0 Woyla Garuda Indonesia), Pembebasan Kapal Sinar Kudus (Somalia), dan lain sebagainya.

Tugas Kopassus pada ranah Operasi Militer Perang (OMP) di antaranya adalah Direct Action atau serangan langsung, untuk menghancurkan Instalasi Vital dan Logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Intelijen Khusus).

Selain itu, tugas Kopassus pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di antaranya adalah Humanitarian Assistance (bantuan kemanusiaan), AIRSO (Operasi Anti Insurjensi, Separatisme dan Pemberontakan), perbantuan terhadap Kepolisian Republik Indonesia (sesuai permintaan perbantuan), SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.

Hingga hari ini, Kopassus juga terus aktif menjaga keutuhan NKRI dengan sejumlah operasi. (*)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi