Kantamedia.com – Satu lagi jasad kru helikopter Polri dengan nomor registrasi P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung kembali ditemukan pada Selasa (29/11) malam.
Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Maladi mengatakan jenazah yang ditemukan tersebut merupakan Bripka Joko Mudo selaku teknisi helikopter. Jasadnya ditemukan di Perairan Karang Sewa usai tersangkut di jaring nelayan.
“Jenazah ini ditemukan oleh para nelayan yang menggunakan kapal KM. Tiga Bayangan Dua,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11).
Jenazah Bripka Joko tersebut kemudian dievakuasi menuju pelabuhan ASDP Manggar pada pukul 02.45 WIB.
Maladi menuturkan jenazah Bripka Joko saat ini sudah dibawa menuju RSUD M. Zein untuk dilakukan tindakan lanjutan.
Sebelumnya, jasa Co-Pilot helikopter P-1103 yakni Briptu Moch Lasminto juga ditemukan di antara Perairan Manggar dan Pulau Buku Limau.
Seperti diberitakan, Helikopter tipe Bell 105 milik Mabes Polri yang di BKO-kan di Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), dilaporkan hilang kontak di wilayah Perairan Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (27/11/2022) siang.
Helikopter bernomor registrasi P-1103 dengan jenis NBO tersebut diketahui tengah bertolak dari Pangkalan Bun, Kalteng menuju Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Belitung.
“Ya benar terjadi hilang kontak,” kata Ramadhan kepada wartawan, Minggu (27/11/2022).
Ramadhan mengatakan, helikopter Polri hilang kontak saat terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight helikopter dari Polda Kalteng ke Mako Ditpoludara.
Setidaknya, ada empat anggota Polri ikut terbang dalam helikopter tersebut.
Ramadhan menerangkan ada dua helikopter dari Pangkalan Bun menuju Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung. Dua helikopter itu teregistrasi P1113 dan P1103.
“Pukul 08.15 dua unit helikopter take off dari Palangka Raya menuju Pangkalan Bun. Kemudian pukul 11.00, dua unit helikopter dari Pangkalan Bun. Jadi, dua helikopter tadi dari Pangkalan Bun menuju Tanjung Pandan, Belitung dalam kondisi layak terbang, setelah sebelumnya mengisi bahan bakar,” beber Ramadhan.
“Adapun kronologi hilang kontaknya helikopter tersebut yaitu pada pukul 13.45 WIB, pada posisi 39nm sebelum Tanjung Pandan (Belitung), helikopter melewati cuaca buruk dimana captain pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5000 kaki,” lanjut Ramadhan.
Sementara itu, kata Ramadhan, kapten pilot helikopter P-1103 turun menuju ketinggian 3.500 kaki. Kemudian, kapten pilot helikopter berusaha memanggil kru helikopter P-1104 melalui frekuensi radio helikopter tapi tidak ada jawaban pada pukul 14.00 WIB.
“Posisi di pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil crew helikopter P1103 melalui frekuensi radio helikopter namun tidak ada jawaban,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
Setengah jam kemudian helikopter P-1113 mendarat di Bandara Tanjung Pandan. Sementara helikopter Polri itu masih dalam kondisi hilang kontak.
Pada pukul 14.24 WIB, captain pilot helikopter P-1113 setelah landing di Bandara Tanjung Pandan langsung mengecek posisi Helikopter P-1103 di Tower masih lost contact.