Mengenal Cacar Monyet Alias Monkey Pox, Gejala, Penularan dan Pencegahannya

Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus monkey pox. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini. Begitu pula sampai sekarang belum diketahui reservoir spesifiknya dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Walaupun memiliki nama cacar monyet, namun monyet bukanlah reservoir utama.

Gejala dan Tanda Cacar Monyet

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Gejala dan tanda cacar monyet :

  • Sakit kepala
  • Demam akut >38,5oC
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Nyeri otot/Myalgia
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan tubuh)
  • Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
  • Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Baca juga:  Ini Dia Hubungan Partai Garuda dengan Gerindra

Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.

Pencegahan Cacar Monyet

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet atau monkey pox, yang meliputi :

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  • Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
  • Memasak daging dengan benar dan matang
Baca juga:  Cegah Kekerasan Pendidikan, Nadiem Makarim Terbitkan Permendikbudristek PPKSP

Pengobatan Cacar Monyet

Saat ini tidak ada pengobatan yang bisa menghilangkan penyakit ini. Pengobatan yang dilakukan biasanya digunakan untuk meredakan gejalanya saja. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri memiliki tiga upaya sebagai langkah penanggulangan cacar monyet atau monkey pox. Upaya tersebut terdiri dari surveilans, terapeutik, dan vaksinasi.

Terapeutik sendiri akan dilakukan dengan pemberian terapi simtomatis dan mempersiapkan pemenuhan logistik antivirus khusus cacar monyet. Namun, antivirus tidak perlu diberikan untuk semua pengidap cacar monyet.

Pasien yang mendapatkan antivirus merupakan kelompok yang berisiko mengalami atau sudah mengalami gejala yang berat. Kondisi berat diartikan memiliki lebih dari 100 lesi pada kulit atau mengalami gejala lain. Contohnya seperti demam tinggi, mual, dan muntah.

Selain itu, munculnya lesi pada bagian vital tubuh juga perlu dilakukan perawatan dengan antivirus. Misalnya, muncul lesi pada area mata yang bisa memicu kebutaan atau di area tenggorokan yang dapat menutup jalan napas.

Baca juga:  Setelah Yogyakarta, Giliran Kepala Bea Cukai Makasar Jadi Sorotan

Kabar baiknya, menurut dr. Robert Sinto, Sp.PD, K-PTI, FINASIM dari Perhimpunan Kedokteran Tropis dan Penyakit Infeksi Indonesia, dalam konferensi 14 pasien di Indonesia belum membutuhkan antivirus.

Beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi untuk menerima pengobatan di rumah sakit adalah anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi atau sedang mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuhnya.

Vaksinasi Cacar Monyet

Menurut data dari Kemenkes RI, pemberian vaksinasi cacar monyet telah dilakukan sejak 23 Oktober 2023 lalu. Pemberian vaksin cacar monyet ini memiliki jumlah sasaran sebanyak 477 peserta, sesuai dengan jumlah ketersediaan vaksin cacar monyet.

Vaksin cacar monyet akan didapatkan dalam dua dosis. Setelah pemberian dosis pertama, kamu akan mendapatkan jeda empat minggu untuk mendapatkan dosis kedua. Biasanya, vaksin akan bekerja semakin optimal setelah dua minggu pemberian dosis kedua.

Pemberian vaksinasi cacar monyet ini ditujukan oleh kelompok rentan yang mengalami kontak erat dengan pengidap cacar monyet, atau orang dengan human immunodeficiency virus (HIV). (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi