Tiga Provinsi di Kalimantan dan NTT Berpotensi Alami Karhutla sekaligus Hujan Lebat

Kantamedia.com – Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan hujan lebat yang dapat disertai angin kencang pada Senin (21/8/2023), menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Mengutip situs BMKG, Senin (21/8/2023), disebutkan terdapat potensi karhutla di sejumlah wilayah Indonesia, yakni di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat juga diimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

Baca juga:  Ini Penjelasan BMKG Sampit Terkait Gempa di Kotim

Di sisi lain, BMKG juga menyampaikan potensi hujan lebat, yakni di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi angin kencang hingga di atas 45 km per jam, yakni di wilayah Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.

Baca juga:  Abaikan Instruksi Megawati? Pramono Anung dan 16 Kepala Daerah Kader PDIP Akhirnya Ikut Retret di Akmil

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa awan hujan mulai berkurang, bahkan sangat sedikit sehingga lembaga tersebut mengimbau pemerintah daerah antisipasi debit air.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan setiap wilayah memiliki karakteristik berbeda jika terdampak fenomena El Nino.

Ketika fenomena tersebut terjadi di lahan gambut, akan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhurtla). Hal ini berdampak sangat nyata bagi manusia, yakni kekurangan air bersih.

Abdul Muhari mencatat terjadi penurunan muka air di sejumlah waduk seperti Waduk Jatiluhur, Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah. Berikutnya Bendung Katulampa di Jawa Barat terdapat penurunan muka air secara signifikan, artinya sumber mata air di awal titik nol Ciliwung, Citarum sudah turun.

Baca juga:  Menpora Termuda Kembali Jabat Kursi di Era Prabowo-Gibran

Disebutkan pula bahwa fenomena El Nino akan diprediksi bertahan hingga Oktober 2023. Sementara itu, TMC hanya bisa dilakukan jika ada pergerakan awan ke wilayah-wilayah target untuk digarami. “Jika tidak ada awan-awan, hanya bisa berharap kedatangan fenomena regional seperti Madden-Julian Oscillation (MJO),” ujarnya. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi